Makan Malam dalam Jendela Waktu Dua Jam untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Menurut para ahli, penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk makan malam. Mengatur waktu makan malam dalam jendela waktu dua jam dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan, memperbaiki kualitas tidur, serta memperbaiki pencernaan.
Pendekatan yang dikenal dengan sebutan “early bird” atau makan malam awal, menyarankan untuk mengatur waktu makan malam antara pukul 17.00 hingga 19.00 malam. Hal ini memungkinkan tubuh untuk beresonansi dengan ritme sirkadian alaminya. Ritme ini memengaruhi metabolisme, pencernaan, dan pelepasan hormon, yang mencapai puncaknya pada siang hari dan melambat pada malam hari.
Makan terlalu malam dapat mengganggu ritme ini dan dapat mengganggu tidur, pencernaan, serta suasana hati.
Menurut ahli diet terdaftar Tara Schmidt dari Mayo Clinic Diet, “Kita tahu bahwa ketika orang makan larut malam, mereka berisiko lebih tinggi terkena obesitas.”
Sebuah studi yang diterbitkan di Cell Metabolism menemukan bahwa orang yang makan makanan utama sekitar pukul 17.00 sore membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan mereka yang makan malam lebih larut.
Makan malam empat jam sebelum tidur akan memberi kesempatan untuk berjalan-jalan setelah makan malam atau untuk buang gas.
“Pencernaan paling baik saat masih ada cahaya (matahari) dan tubuh aktif,” kata Schmidt. “Kadar gula darah akan lebih rendah setelah berolahraga, dan ini dapat membantu mengurangi risiko diabetes.”
Menunggu terlalu larut untuk makan malam juga dapat memperburuk mulas atau naiknya asam lambung.
Studi juga menemukan bahwa mereka yang makan setelah pukul 21.00 malam memiliki risiko 28% lebih tinggi untuk menderita stroke. Untuk setiap jam setelah pukul 20.00 malam saat makan malam, peluang terkena stroke atau serangan iskemik transien meningkat sebesar 8%.
Dengan mengatur waktu makan malam sesuai dengan ritme tubuh dan jadwal tidur, Anda dapat meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.