Masalah jantung bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama karena bisa terjadi tanpa gejala. Oleh karena itu, Sari menyarankan agar masyarakat yang berusia 40 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin.
Selain itu, anak-anak dari orang tua yang memiliki riwayat penyakit jantung sebaiknya lebih waspada dan melakukan pemeriksaan jantung lebih dini. Pemeriksaan sederhana seperti rekam jantung dan treadmill jantung dapat dilakukan untuk mendeteksi potensi masalah jantung. Jika ditemukan kecurigaan masalah irama jantung, pasien akan dirujuk ke ahli jantung yang memiliki spesialisasi dalam kelistrikan jantung.
Pasien tersebut mungkin akan menjalani berbagai pemeriksaan tambahan, seperti monitoring jantung selama 24 jam selama 7 hari atau bahkan pemasangan alat pacu jantung, tergantung dari hasil pemeriksaan yang dilakukan. Selain itu, CT Scan juga bisa dilakukan untuk mengidentifikasi penyumbatan atau masalah koroner pada jantung.