Penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Outlander Sport sebelum membelinya. Nama Outlander Sport pertama kali menjadi perbincangan di Indonesia pada bulan Juli 2012 saat diluncurkan. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), sebagai agen pemegang merek mobil penumpang Mitsubishi, memperkenalkan Outlander Sport sebagai crossover kompak 5-kursi. Sebelum diluncurkan secara resmi di Indonesia, versi konsepnya dengan nama Mitsubishi Concept-cX pertama kali diperkenalkan di Frankfurt Motor Show pada bulan Juli 2007. Outlander Sport adalah hasil kombinasi antara Lancer dan Pajero Sport. Tidak mengherankan jika secara tampilan, terutama bagian depan, mobil ini mirip dengan Lancer EX dan nyaman dari segi pengendalian. Sementara DNA Pajero Sport disematkan untuk ketangguhan dan durabilitas, menjadikan mobil ini tidak hanya nyaman digunakan sehari-hari di dalam kota, tetapi juga dapat diandalkan saat digunakan untuk berpetualang. Selain dikenal dengan nama Mitsubishi ASX atau RVR di pasar luar negeri, di Indonesia Outlander Sport mengalami perbaikan minor pada tahun 2014. Hadir dalam tiga varian, GLX sebagai trim terendah, GLS di kelas menengah, dan PX sebagai varian tertinggi, harga mobil bekas ini ditawarkan mulai dari Rp130 jutaan. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mobil ini, berikut ulasannya.
Kelebihan Mitsubishi Outlander Sport
1. Fitur Keselamatan yang Membuat Pengguna Nyaman
Berbeda dengan pesaingnya seperti Nissan Juke, Suzuki SX4 S-Cross, Chevrolet Trax, dan Honda HR-V, Outlander Sport dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang membuatnya terasa mewah dan nyaman digunakan. Fitur lampu utamanya dilengkapi dengan Super Wide Range HID untuk pencahayaan yang lebih luas, spion dengan pengaturan elektrik dan pelipatan otomatis, serta berbagai fitur lainnya seperti layar MID, Keyless Operating System (KOS), One-touch Start System (OSS), hingga sistem hiburan dengan head unit 7 inci layar sentuh dan 6 speaker. Fitur-fitur ini membuat pengguna merasa nyaman dan aman selama perjalanan.
2. Kabin Kedap dan Bagasi Luas
Kabin Outlander Sport memiliki sistem insulasi suara untuk mengurangi suara bising dari luar mobil. Kabin ini juga dilengkapi dengan kursi yang nyaman dan bagasi yang luas, dapat menampung barang bawaan dengan mudah. Suspensi yang empuk juga membuat perjalanan terasa nyaman di berbagai kondisi jalan.
3. Mesin 2.000 Cc dengan Transmisi CVT 6-Percepatan yang Responsif
Outlander Sport dibekali dengan mesin bensin 4B11 1.988 cc yang mampu menghasilkan tenaga hingga 150 PS dan torsi 197 Nm. Mesin ini dilengkapi dengan transmisi CVT 6-percepatan yang responsif dan dilengkapi dengan fitur paddle shift untuk varian PX. Mesin ini memberikan akselerasi yang baik dan performa yang responsif bagi pengguna.
Kekurangan Mitsubishi Outlander Sport
1. Jok Belakang Sempit
Kekurangan pertama dari Outlander Sport adalah jok belakang yang sempit, khususnya untuk penumpang dewasa di atas 170 cm. Untuk mendapatkan ruang yang cukup, penumpang mungkin perlu menggeser maju kursi baris pertama. Selain itu, head room juga terasa kurang lega karena atap mobil yang pendek.
2. Masalah pada Relay ECU
Beberapa pemilik Outlander Sport mengalami masalah pada relay Electronic Control Unit (ECU) yang menyebabkan mesin tidak bisa dihidupkan. Masalah lain yang juga sering timbul adalah pada fitur Auto Stop & Go (AS&G) pada ECU, yang memerlukan pembaruan.
3. Rack Steer yang Mudah Rusak
Outlander Sport menggunakan sistem penggerak roda depan, dan rack steer depan sering bermasalah. Perbaikan atau penggantian rack steer mungkin diperlukan setiap lima tahun sekali.
4. Konsumsi BBM yang Boros untuk Pemakaian dalam Kota
Meskipun menggunakan transmisi CVT, konsumsi bahan bakar Outlander Sport tergolong boros, terutama untuk pemakaian dalam kota. Namun, untuk pemakaian luar kota, konsumsi bahan bakarnya lebih efisien.
Dalam kesimpulan, dengan harga bekas mulai dari Rp130 juta, Mitsubishi Outlander Sport memiliki berbagai kelebihan fitur unggulan dan keselamatan yang membuatnya nyaman digunakan selama perjalanan. Namun, terdapat juga kekurangan seperti jok belakang yang sempit, masalah pada relay ECU, kaki-kaki depan yang mudah bermasalah, dan konsumsi bahan bakar yang agak boros.