Monday, September 16, 2024
HomeWisataDukungan Asosiasi Profesi dalam Menghadirkan Event Internasional di Indonesia

Dukungan Asosiasi Profesi dalam Menghadirkan Event Internasional di Indonesia

Sabtu, 24 Agustus 2024 – 07:44 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden terpilih Prabowo Subianto diminta untuk meningkatkan penyelenggaraan acara internasional di Indonesia, khususnya dalam sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Permintaan ini datang dari berbagai kalangan industri yang yakin bahwa semakin banyak event pertemuan internasional diselenggarakan di Indonesia, semakin besar dampak positif yang akan dirasakan oleh ekonomi Indonesia.

Baca Juga:

Organisasi yang Didirikan Golkar Ini Siap Ikuti Ritme Partai dan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Industri berpendapat bahwa penyelenggaraan acara internasional tidak hanya mendorong pertumbuhan perdagangan, investasi, dan pariwisata, tetapi juga membuka lapangan kerja secara massif, menciptakan pasar baru bagi produk Indonesia, meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan Indonesia, serta memperkuat kerjasama di berbagai bidang lainnya. Scroll lebih lanjut ya.

Menurut data tahun 2021, Indonesia telah menjadi anggota dari 200 organisasi internasional antar-pemerintah yang dikelola oleh 49 kementerian/lembaga. Organisasi tersebut meliputi berbagai forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Baca Juga:

Ajak Masyarakat Hadiri Naker Fest 2024, Kemnaker: Ayo Temukan Pekerjaan Idealmu

“Jika setiap kementerian atau lembaga mampu menarik dua pertemuan internasional untuk diselenggarakan di Indonesia, maka kita sudah memiliki 400 kegiatan dalam satu tahun. Belum lagi jika ditambah dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh sektor swasta dan NGO. Bayangkan betapa besar dampak positifnya bagi ekonomi, tenaga kerja, dan devisa,” ujar Iqbal Alan Abdullah, Ketua Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA).

Baca Juga:

Bupati Nina Sebut Pembangunan Kawasan Industri di Indramayu Buka Lapangan Pekerjaan

Iqbal menjelaskan bahwa acara internasional yang dimaksud tidak hanya terbatas pada pertemuan tahunan atau konferensi yang diadakan setiap 4-5 tahun, tetapi juga mencakup berbagai bentuk pertemuan lainnya seperti pertemuan regional, pelatihan, dan rapat kerja yang jumlahnya cukup besar.

Selain organisasi antar-pemerintah, asosiasi profesi dan organisasi non-pemerintah (NGO) juga memiliki peluang besar untuk menyelenggarakan pertemuan mereka di Indonesia.

“Asosiasi internasional ini sangat banyak jenisnya. Untuk bidang medis saja terdapat banyak asosiasi profesi yang terpisah, mulai dari gigi, anestesi, tulang, mata, paru, jiwa, forensik, bedah plastik, dan lainnya. Asosiasi-asosiasi ini juga harus kita dorong agar proaktif sehingga bisa berperan dalam membawa pertemuan asosiasinya ke Indonesia,” ujar Iqbal.

Peningkatan sektor wisata MICE menjadi salah satu bagian dari strategi pengembangan ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata yang telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2019 tentang Keanggotaan dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Internasional.

Peraturan tersebut menekankan bahwa keanggotaan dan kontribusi Indonesia di forum internasional bertujuan untuk meningkatkan peran dan kinerja Indonesia dalam forum internasional, mempererat hubungan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan negara-negara lain, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia.

Dengan upaya yang tepat, Indonesia diharapkan dapat menjadi destinasi utama bagi penyelenggaraan acara internasional, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Halaman Selanjutnya

Sumber: Shutterstock

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer