Sebagai wujud dukungan, Penjabat (Pj) Gubernur Maluku, Ir. Sadali berharap tokoh agama dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting pada anak.
“Tokoh agama juga diharapkan mampu memahami berbagai kondisi yang terjadi di wilayah kerjanya. Terutama pada remaja putri dan calon pengantin, serta memiliki wawasan tentang penyebab stunting maupun cara pencegahannya. Sehingga para tokoh agama pun dapat memperlihatkan peran mereka dalam mencegah stunting di wilayah kerja mereka,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Untuk Provinsi Maluku, lanjut Sadali, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengalami kenaikan prevalensi stunting menjadi 28.4 persen.
Langkah-langkah strategis dilakukan berfokus pada upaya pencegahan melalui intervensi lintas sektor. Termasuk melibatkan tokoh agama serta peran serta semua pemangku kepentingan di semua tingkatan wilayah dalam Provinsi Maluku.
“Dengan strategi yang sistematis dan terkoordinasi, semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor dalam mencegah dan menangani stunting, diharapkan prevalensi stunting di Maluku akan menurun,” tambah Sadali.
Harapannya, para tokoh agama akan memiliki kemampuan untuk melakukan penyuluhan dan memberikan informasi yang tepat mengenai pencegahan dan penanganan stunting pada anak. Dengan demikian, masyarakat diharapkan akan lebih memahami dan memerhatikan kesehatan anak, dan melakukan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah.