Kaca film merupakan tambahan penting yang digunakan di mobil. Kaca film dapat membantu mengurangi panas matahari dan sinar ultraviolet yang masuk ke dalam mobil. Selain itu, penggunaan kaca film juga dapat membuat udara yang keluar dari AC menjadi lebih maksimal sehingga kabin mobil menjadi lebih dingin dan nyaman. Kaca film juga dapat menjaga privasi pengemudi dan penumpang mobil agar tidak terlihat dari luar.
Namun, perlu diingat bahwa jarang sekali jendela bagian depan mobil menggunakan kaca film. Hal ini karena penggunaan kaca film di jendela depan dapat membuat jarak pandang menjadi buram dan menurunkan tingkat kewaspadaan pengemudi. Meskipun kaca film dapat memberikan efek privasi, namun hal itu tidak berlaku untuk kaca film di bagian depan mobil. Keselamatan harus tetap diutamakan daripada privasi.
Selain itu, ada tingkatan kegelapan pada kaca film yang perlu diperhatikan. Kaca film di jendela depan sebaiknya memiliki tingkat kegelapan maksimal 20 persen. Lebih dari itu akan mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan. Untuk kaca film samping, tingkat kegelapan 40 persen sudah cukup. Sedangkan untuk kaca film belakang, sebaiknya memiliki tingkat kegelapan 60 persen.
Penggunaan kaca film dalam aturan pemerintah memang tidak diatur secara detail, namun ada beberapa persyaratan teknis dan laik jalan yang perlu dipatuhi. Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.439/U/Phb-76, penggunaan kaca film di mobil sebaiknya memenuhi beberapa ketentuan terkait bahan kaca, tingkat kecerahan, dan larangan menempelkan sesuatu pada kaca-kaca kendaraan.
Dengan demikian, penting untuk memahami ukuran dan tingkatan kegelapan yang sesuai saat menggunakan kaca film di mobil agar tetap aman dan mematuhi aturan yang berlaku.