Bupati Ipuk ikut menjajal menaiki angkutan pelajar gratis Banyuwangi. (Foto: Humaskab).
SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Memasuki tahun ajaran baru 2024/2025, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggerakkan program angkutan gratis bagi pelajar. Pelajar Banyuwangi difasilitasi berangkat dan pulang sekolah secara gratis, menggunakan angkutan kota (angkot). Selain menjamin kemudahan transportasi bagi pelajar, program ini juga memberdayakan para sopir angkot.
“Angkutan pelajar gratis ini selain memudahkan mobilitas para pelajar saat berangkat dan pulang sekolah, juga membantu meringankan biaya transportasi yang harus dikeluarkan orang tua. Sangat membantu, semoga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk sempat mencoba naik angkutan pelajar gratis tersebut dari Panti Asuhan Budi Mulya, tempat biasa angkot menunggu para pelajar menuju sekolah. Ipuk terlihat duduk di angkot bersama para pelajar menuju sekolah. Selama perjalanan, Ipuk juga terlihat mengobrol bersama para pelajar dan sopir angkot.
“Alhamdulillah sekarang ada penghasilan tetap setiap hari. Kalau hanya mengandalkan keliling kadang kurang,” kata sopir angkot, Hartono, saat ngobrol dengan Ipuk.
Ipuk menegaskan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para sopir angkot. Setiap hari sekolah (Senin – Sabtu) terdapat 25 angkot yang melayani ratusan pelajar berangkat maupun pulang sekolah. Rata-rata setiap armada mengangkut 10-15 pelajar dalam sekali perjalanan.
Angkutan umum tersebut disewa khusus untuk antar-jemput pelajar. Ada delapan rute yang dilayani, menjangkau empat kecamatan yaitu Banyuwangi, Glagah, Giri, dan sebagian Kalipuro.
Kendaraan tersebut beroperasi pada pukul 06.00 – 07.30 WIB dan jam pulang sekolah 12.00-13.00 WIB. Setiap kali berangkat, sopir angkot menerima Rp 75.000. Dengan demikian, apabila mengantar berangkat dan pulang sekolah, sopir angkot bisa mendapatkan Rp 150.000/hari.
“Program ini melayani seluruh pelajar, mulai dari SD hingga SMA tanpa perlu registrasi terlebih dahulu. Jadi silakan dimanfaatkan,” ujar Ipuk.
Program ini telah dirasakan manfaatnya oleh pelajar di Banyuwangi. Salah satunya, Syerli Puspitasari yang sangat terbantu dengan program tersebut.
“Tidak merepotkan harus menunggu angkot lama karena kita sudah tahu jadwalnya. Pulangnya juga demikian, bisa tepat waktu karena angkotnya sudah menunggu di depan sekolah,” ujar siswi SMKN 1 Glagah tersebut. Syerli mengaku sudah menikmati manfaat program ini sejak dua tahun lalu.
Hal yang sama juga diungkapkan Dewi Wulandari, siswi SMP Muhammadiyah 3. Dia senang setiap pagi ada angkot gratis yang menjemputnya di Panti Asuhan tempat tinggalnya saat ini.
“Dulu sekolah naik sepeda, kadang bisa terlambat sampai sekolah. Alhamdulillah sekarang ada angkutan gratis dan langsung dijemput dari panti. Bisa naik bersama-sama dengan teman-teman,” ujar Dewi.
Ditambahkan Plt. Kepala Dinas Perhubungan Komang Sudira Atmaja, ada tiga skema agar pelajar dapat menikmati layanan ini. Pertama, pelajar dapat berkumpul di titik kumpul yang telah disepakati bersama antara pengemudi angkot dan pelajar lainnya.
Kedua, pelajar dapat menunggu di terminal atau titik start pemberangkatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Misalnya, dari terminal Brawijaya, terminal Blambangan, dan brak Kalipuro.
Ketiga, pelajar bisa langsung menunggu di jalur-jalur yang dilalui angkutan gratis. Di antaranya, jalur Terminal Brawijaya-Adi Sucipto-A.Yani-Jagung Suprapto-Cungking-sasak perot. Ada juga jalur simpang brak PP – terminal Blambangan. Dan masih banyak lainnya.
“Pelajar bisa langsung naik angkot yang memiliki stiker khusus Angkutan Pelajar Gratis,” kata Komang. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |