Seorang pengamat politik Kabupaten Sumenep, Wildan Rosali, telah mengungkapkan sejumlah prediksi dinamika politik jika Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH. Imam Hasyim menang dalam Pilkada 2024.
Achmad Fauzi-Imam Hasyim kini telah menerima surat rekomendasi dari PDIP untuk berduet dalam Pilkada 2024. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa pasangan ini akan menjadi calon tunggal.
Wildan menjelaskan bahwa jika benar terjadi calon tunggal, dinamika politik lokal dapat diamati dalam empat variabel, yaitu kekuatan elite politik, kekuatan modal dan ongkos politik, prestasi incumbent (Achmad Fauzi), dan kepercayaan publik berdasarkan survei.
Jika kekuatan elite politik dan modal dominan, maka dinamika politik Sumenep ke depan akan dikuasai oleh elit politik dan pemilik modal. Namun, jika calon tunggal lebih karena prestasi, itu dianggap sebagai hal positif.
Perkiraan survei elektabilitas Achmad Fauzi di atas 50 persen dapat mengindikasikan kepemimpinannya yang bagus dan potensi Sumenep yang lebih baik. Namun jika survei elektabilitas masih di bawah 50 persen, Sumenep bisa dianggap berada di bawah kekuasaan elit politik dan investor.
Wildan menekankan pentingnya peran elite politik yang peduli pada masyarakat dan pembangunan Sumenep untuk membangun demokrasi yang baik. Namun, jika elite hanya memikirkan kepentingan golongan, sulit bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi.
Akhirnya, masyarakat diharapkan menunggu kebijakan elite politik untuk membangun Sumenep dengan baik. (*)