Dokter spesialis anak konsultan nefrologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusuo (RSCM), dr. Eka Laksmi Hidayati, mengungkapkan keterkejutannya mendengar berita tentang ‘banyaknya bocil cuci darah di RSCM’. “Kami cukup kaget karena ada berita mengenai hal ini. Kami banyak ditanya, padahal sebenarnya di rumah sakit tidak ada lonjakan signifikan. Namun, setelah dilihat, jumlah pasien anak yang menjalani dialisis memang cukup banyak,” kata Eka saat siaran langsung di akun Instagram RSCM Official.
Saat ini, sekitar 60 anak menjalani dialisis secara rutin di RSCM, dengan 30 di antaranya menjalani hemodialisis atau cuci darah. Eka menjelaskan bahwa banyaknya anak yang menjalani dialisis di RSCM disebabkan karena rumah sakit ini menjadi rujukan untuk pasien dari luar Pulau Jawa.
Dialisis dan hemodialisis merupakan dua jenis terapi pengganti ginjal yang bertujuan untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari darah ketika ginjal tidak lagi mampu melakukannya. Dialisis adalah istilah umum yang mencakup semua jenis terapi pengganti ginjal, termasuk hemodialisis dan peritoneal dialisis. Dialisis bertujuan untuk mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah serta menyeimbangkan kadar elektrolit dan asam-basa dalam tubuh.
Sementara itu, hemodialisis adalah salah satu jenis dialisis yang menggunakan mesin dan filter khusus, yang disebut dialyzer atau ginjal buatan, untuk membersihkan darah. “Pasien-pasien ini dikirim ke RSCM karena sudah ada rujukan yang bisa mereka ikuti. Hal ini menyebabkan banyak pasien berkumpul di sini. Kementerian Kesehatan sedang mengupayakan penyebaran pelayanan ginjal anak agar tersedia di lebih banyak rumah sakit,” kata Eka seperti dikutip dari Antara.