Pekerja Indonesia yang membayar ribuan poundsterling untuk bepergian ke Inggris dan bekerja di pertanian yang memasok sebagian besar supermarket besar telah dipulangkan dalam beberapa minggu karena tidak memenuhi target yang ditetapkan. Salah satu pekerja mengatakan dia harus menjual tanah keluarganya dan sepeda motor orang tuanya untuk menutupi biaya perjalanan ke Inggris dan merasa sedih karena sekarang tanpa pekerjaan.
Lembaga pengawas eksploitasi tenaga kerja sedang menyelidiki dugaan bahwa beberapa pekerja di Indonesia dikenakan biaya ilegal untuk bekerja di Inggris dengan klaim akan mempercepat kedatangan mereka. Para pekerja yang dipulangkan merasa kecewa karena telah menjual semua asetnya untuk kesempatan bekerja di Inggris, namun akhirnya dipecat setelah hanya bekerja beberapa minggu.
Pihak berwenang di Inggris juga telah membuka investigasi terkait dugaan pemungutan biaya ilegal yang dilakukan di Indonesia. Perusahaan pertanian di Inggris yang mempekerjakan para pekerja tersebut juga memberikan penjelasan bahwa mereka harus memberhentikan para pekerja karena tidak dapat memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan.
Para pekerja yang dipecat mengakui kesulitan mereka untuk mencapai target karena produksi buah yang semakin sedikit. Mereka juga mengeluhkan utang yang masih harus mereka bayar setelah dikurangkan dari penghasilan yang mereka terima.
Pihak berwenang dan perusahaan pertanian setempat mengaku prihatin dengan kondisi para pekerja dan menjamin akan mendukung investigasi yang sedang berlangsung. Investigasi ini juga mencakup dugaan terhadap pihak ketiga di Indonesia yang diduga memungut biaya ilegal untuk membawa pekerja ke Inggris.
Para pekerja berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan mendapatkan kompensasi atas kerugian yang telah mereka alami. Mereka juga berharap agar praktik eksploitasi terhadap pekerja asing dapat dihentikan dan mendapatkan perlindungan yang lebih baik di masa depan.