Menurut Psychology Today, mimpi buruk dapat menyebabkan perasaan takut, cemas, atau teror yang mengganggu secara emosional. Hal ini dapat menyebabkan seseorang berkeringat berlebihan, detak jantung meningkat, atau pernapasan yang cepat. Jika mimpi tersebut membuat seseorang terbangun dari tidurnya, orang tersebut mungkin akan berteriak atau berbicara sebentar saat mereka bangun.
Mimpi buruk juga dapat menyebabkan insomnia atau kesulitan lain dalam siklus tidur, dan dalam beberapa kasus, bahkan gangguan di siang hari.
Mimpi buruk, jika terjadi, biasanya terjadi pada jam-jam terakhir Rapid Eye Movement (REM) saat tidur. Seorang pemimpi sering kali terbangun dengan ingatan kuat tentang isi dan gambaran mimpi tersebut. Beberapa peneliti menyebut mimpi ini sebagai “latihan ancaman” di mana kita latih reaksi kita terhadap ancaman yang bisa kita hadapi dalam kehidupan nyata.
Ada juga ahli yang percaya bahwa mimpi buruk merupakan cara orang untuk mengatasi peristiwa yang menyebabkan stres atau kesal selama hari itu.