Saturday, September 21, 2024
HomeKesehatanHEADLINE: Muncul Wacana Naturalisasi Dokter Asing di Indonesia, Apa Saja yang Harus...

HEADLINE: Muncul Wacana Naturalisasi Dokter Asing di Indonesia, Apa Saja yang Harus Dicermati?

Seperti yang disebutkan oleh Adib, sejumlah negara telah menerapkan program dokter asing seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Timur Tengah.

Namun, tidak semua negara maju menerapkan program dokter asing. Jepang, Cina, Korea Selatan, dan India tidak mengizinkan dokter asing seperti yang dijelaskan oleh Iqbal Mochtar.

“Negara-negara tersebut sama sekali tidak menggunakan dokter asing tetapi lebih mengandalkan dokter lokal. Jika ada yang masuk ke negara seperti Jepang dan Cina, itu bukan untuk bekerja, tetapi untuk tujuan riset karena mereka membuka fellowship untuk belajar di sana,” kata Iqbal dalam konferensi media daring pada Selasa, 9 Juli 2024.

Negara-negara di atas memiliki alasan kuat untuk memberikan kesempatan bagi dokter dari luar negeri untuk bekerja di sana. Kekurangan dokter terutama di daerah pedesaan atau pinggiran menjadi alasan negara memberikan kesempatan bagi dokter asing untuk bekerja.

Pria yang saat ini bekerja sebagai dokter di Qatar ini menjelaskan bahwa untuk menentukan apakah suatu wilayah membutuhkan dokter asing atau tidak, tidak hanya dilihat dari rasio penduduk.

“Bukan hanya rasio, tetapi juga beban kerja yang ada dan tingkat burn out dari dokter yang sudah ada,” kata pria yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia di Timur Tengah ini.

Negara memberikan kesejahteraan tinggi bagi dokter asing yang bekerja di sana seperti yang dijelaskan oleh Iqbal.

“Gaji yang diterima sangat besar, bukan hanya dari negara asal tetapi juga tunjangan untuk sekolah anak yang bisa gratis atau dengan biaya rendah,” kata Iqbal.

Selain itu, dokter asing juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi.

Negara-negara yang memberikan kesempatan bagi dokter asing untuk bekerja menetapkan sejumlah syarat ketat. Di antaranya:

Kualifikasi Pendidikan

“Negara berbeda, sistem berbeda, dan spesialisasi berbeda. Misalnya, seorang dokter ortopedi dari latar belakang spesialis ortopedi mungkin memiliki kemampuan yang berbeda ketika berasal dari negara yang berbeda,” jelas Iqbal.

Ujian Bahasa

Aspek penting lainnya adalah kemampuan berbahasa.

“Ujian bahasa harus sampai pada level profesional, yang berarti sudah sangat mampu berkomunikasi dengan baik,” kata Iqbal.

Uji Kompetensi

Tes lain yang harus diikuti adalah ujian kompetensi oleh kolegium dokter di negara tersebut sebelum bisa bekerja di sana.

Pelatihan Tambahan

Negara-negara tersebut biasanya memberikan training atau pelatihan tambahan bagi dokter asing. Sebagai contoh, dokter yang sudah menjadi konsultan di Indonesia harus mengulang residensi dari awal ketika bekerja di Amerika.

Program dokter asing di negara lain juga disampaikan oleh Profesor Sukman Putra, anggota Dewan Pertimbangan PB IDI. Dia memberikan contoh implementasi dokter asing di Australia yang harus menjalani penyetaraan selama dua tahun. Selama periode tersebut, dokter harus berpraktik di beberapa rumah sakit di sana.

“Itu bagus, karena dokter bisa memahami masalah kesehatan di negara tersebut dan bahwa masalah kesehatan bisa berbeda-beda,” katanya.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer