Selasa, 9 Juli 2024 – 17:39 WIB
MATARAM – Menjamurnya usaha kuliner di berbagai wilayah nusantara sejalan dengan perkembangan kota dan jumlah penduduk yang makin bertambah. Hal ini juga didukung dengan pangsa pasar yang semakin terbuka dengan kemajuan teknologi yang turut mendorong lahirnya beragam kuliner baru.
Baca Juga:
Daftar Harga Pangan 9 Juli 2024: Cabai hingga Telur Naik
“Kami kini menyediakan lebih dari 128 menu untuk memanjakan pelanggan,” kata Mohammad Ghozali Al Hidayat, pemilik Resto Ayam Square, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa 9 Juli 2024. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Menu-menu yang disediakan pemilik kuliner Resto Ayam Square mulai dari cita rasa nusantara, oriental, hingga western atau menu ala Barat (mancanegara).
Baca Juga:
Menu Berbasis Nabati, Pendekatan Baru Mengatasi Krisis Iklim
“Beragam menu ini tujuannya untuk menghadirkan sajian kuliner yang berbeda di Kota Mataram, dengan mengutamakan rasa bintang lima dan harga kaki lima,” ucapnya.
Ghozali menambahkan, Resto Ayam Square sebenarnya sudah berdiri sejak 13 November 2017 dan awalnya dikerjakan sendiri dibantu dengan 5 orang karyawan. Saat ini, sudah makin berkembang dengan karyawan sebanyak 100 orang lebih dan dua outlet di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang utamanya di Jalan Tambora, Komplek Ruko Gomong Square No.10, Dasan Agung Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Dari sisi menu, yang menjadi menu andalan adalah Sapi Lada Hitam, Ayam Goreng Rempah, Nila saos Padang, Cumi Cabe Garam, Capcay Komplit, Kwetiaw Seafood dan Chicken Wing Butter Garlic.
Ghozali juga mengaku tidak khawatir dengan makin kompetitifnya persaingan seiring lahirnya banyak usaha kuliner. Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menyikapi persaingan yang ada yakni dengan melakukan inovasi.
“Selain inovatif, juga terus perbaiki pelayanan, menerima masukan konsumen untuk perbaikan dan menambah menu agar semakin beragam,” tuturnya.
Untuk omzet, resto ini di awal-awal pembukaan paling ramai hanya mendapatkan Rp500 ribu per hari, namun kini sudah tembus hingga Rp20 juta.
“Alhamdulillah, itu semua kami syukuri,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Ghozali juga mengaku tidak khawatir dengan makin kompetitifnya persaingan seiring lahirnya banyak usaha kuliner. Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menyikapi persaingan yang ada yakni dengan melakukan inovasi.