Selasa, 25 Juni 2024 – 18:39 WIB
JAKARTA –Belakangan ini tindakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali terus menjadi sorotan publik. Tercatat sejumlah pelancong asing itu membuat sejumlah keonaran di pulau Dewata tersebut.
Baca Juga :
Banyak Oknum Wisatawan Asing Berulah, Niluh Djelantik Menangis Lihat Kondisi Bali
Sebut saja awal Juni 2024 ini, seorang bule nekat membawa kabur truk pengangkut gerabah ke bandara I Gusti Ngurah Rai. Truk yang dikemudikan oleh Wisatawan asal Inggris itu menabrak sejumlah lampu lalu lintas hingga menabrak bagian belakang mobil. Pelaku juga menerobos Bandara I Gusti Ngurah Rai dan menabrak palang toll gate dan merusak lampu di bandara.
Lantas apa yang terjadi dengan wisatawan yang berkunjung ke Bali? Ramainya kasus pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah wisatawan di Bali membuat Senator DPD RI perwakilan Bali, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau dikenal dengan sebutan Mbok Niluh Djelantik angkat bicara.
Baca Juga :
Shayne Pattynama Resmi Bertunangan, Sang Kekasih Pamer Kemesraan
Dalam podcast dengan Deddy Corbuzier, apa yang terjadi pada Bali saat ini sudah sempat diutarakan sejak beberapa tahun silam.
Baca Juga :
Diikuti 225 Klub, Erick Thohir Harap Bali 7s Jadi Turnamen Sepakbola Anak Usia Dini Terbesar di Asia
“Terkait pariwisata kalau secara pribadi Mbok Niluh sudah sampaikan sejak belasan tahun lalu. Ke mana Bali akan dibawa? Jenis turis atau wisatawan yang akan kita terima?,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier.
Niluh juga menjelaskan boleh saja wisatawan asing datang ke Bali. Namun pemerintah juga harus bisa memfiltrasi wisatawan mana yang dianggap layak untuk berkunjung ke Bali.
“Orang-orang sudah banyak mengatakan Bali identik dengan turis internasional dan sebagainya. Buat aku, kita silahkan membuka Bali untuk turis asing. Akan tetapi kita juga harus bisa memfilter,” ujarnya.
Banyaknya insiden-insiden yang terjadi di Bali belakangan ini, merupakan tindakan yang tidak menghormati budaya dan norma yang berlaku di Bali. Dia bahkan menyebut apa yang terjadi tersebut membuat Bali dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.
“Mbok Niluh mengatakan memang jangan bilang Bali baik-baik saja,” jelasnya.
Sementara itu, Niluh juga menjelaskan bahwa pemerintah juga harus bisa memperketat visa kunjungan WNA yang berlibur ke Bali. Jangan sampai visa kunjungan mereka yang tadinya untuk berlibur, malah disalahgunakan untuk bekerja.
“Kalau turis ya turis aja. Kalau nyambi jadi model, motret, jadi tukang masak, mengambil pekerjaan lain harus ada pintu lain yang dia lewati. Semuanya ada aturannya, kemarin mereka berdalih ada perang di negara mereka. Kita di Indonesia memiliki pertarungan masing-masing,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Orang-orang sudah banyak mengatakan Bali identik dengan turis internasional dan sebagainya. Buat aku, kita silahkan membuka Bali untuk turis asing. Akan tetapi kita juga harus bisa memfilter,” ujarnya.