Saturday, September 21, 2024
HomeOtomotifPenjualan EV di Sejumlah Negara Terus Berkurang, Banyak yang Mau Balik Lagi...

Penjualan EV di Sejumlah Negara Terus Berkurang, Banyak yang Mau Balik Lagi Pakai Mobil Bensin

Penjualan Mobil Listrik Turun, Peminat Mobil Hybrid Naik

Penjualan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) di sejumlah negara di dunia mengalami penurunan. Sementara itu, peminat mobil bermesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE) masih cukup dominan, namun kian hari juga ikut mengecil. Sebaliknya, tren kenaikan terjadi pada peminat kendaraan bermesin hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV). Apakah kondisi ini mencerminkan usia mobil listrik yang tidak akan panjang?

Peminat BEV di Thailand Terus Turun
Penjualan mobil listrik di Thailand mengalami kemunduran. Menurut laporan Global Automotive Consumer Study 2024 yang dilakukan Deloitte, penjualan mobil listrik murni di negara tersebut turun dari 31% menjadi 20% dari total penjualan otomotif dalam satu tahun. Di sisi lain, tren kendaraan hybrid semakin populer dan mengalami peningkatan hingga 19%.

Pengguna mobil bensin dan diesel masih menjadi pilihan utama di Thailand, namun angkanya terus menurun dari tahun ke tahun. Alasan utamanya adalah kekhawatiran akan jarak tempuh baterai dan lokasi charging station untuk mobil listrik.

Penjualan Mobil Listrik di Eropa dan AS Melambat
Survey yang dilakukan Rho Motion menunjukkan penjualan mobil listrik mengalami kemerosotan di sejumlah negara di dunia, termasuk di Eropa dan Amerika Serikat. Di Jerman, penjualan mobil listrik turun hingga hampir 50% dalam satu tahun, sementara penjualan mobil ICE mengalami kenaikan. Hal yang sama juga terjadi di AS.

Pentingnya Infrastruktur Pengisian Daya
Salah satu alasan penjualan mobil listrik seperti tak bergairah adalah kurangnya jaringan infrastruktur pengisian daya baterai. Bagi konsumen di daerah pedesaan atau pinggiran kota, ketersediaan charging station menjadi masalah utama.

Keinginan untuk kembali menggunakan mobil dengan bahan bakar konvensional juga muncul di AS. Sejumlah harga mobil listrik mengalami penurunan sebagai strategi pabrikan untuk mempertahankan pangsa pasar.

Kepercayaan Pada Mobil Listrik Mulai Meningkat
Meskipun masih ada kekhawatiran terhadap mobil listrik, stigma negatif terhadapnya mulai turun. Kekhawatiran akan jumlah SPKLU dan kemampuan daya jelajah baterai EV juga menurun. Masyarakat mulai terbiasa dengan waktu pengisian baterai yang lebih lama.

Faktor-faktor seperti kelengkapan fitur, performa kendaraan, dan harga menjadi pertimbangan utama sebelum membeli mobil. Keakraban merek dan citra merek mobil bukan lagi faktor penentu utama dalam keputusan pembelian.

Kesimpulan
Meskipun penjualan mobil listrik turun, peminat mobil hybrid naik di berbagai negara di dunia. Infrastruktur pengisian daya yang kurang, keinginan kembali menggunakan mobil konvensional, dan faktor-faktor pertimbangan sebelum membeli mobil menjadi tantangan utama bagi perkembangan mobil listrik di masa depan.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer