Liputan6.com, Jakarta – Pernahkah Anda merasa sulit bangun pagi, meskipun sudah tidur selama delapan jam penuh? Ternyata ada alasan ilmiahnya!
Bangun pagi dengan rasa kantuk dan lesu setelah tidur semalaman penuh adalah hal yang umum terjadi. Namun, jika Anda secara konsisten merasa sulit bangun pagi atau mengantuk sepanjang hari, hal ini bisa menjadi tanda kualitas tidur yang buruk atau masalah kesehatan yang mendasar.
Berikut beberapa alasan ilmiah mengapa sulit bangun pagi, seperti yang dikutip dari Sleep Foundation pada Selasa, 11 Juni 2024.
1. Inersia Tidur Penyebab Kenapa Orang Susah Bangun Pagi
Inersia tidur adalah periode singkat saat tubuh bertransisi dari keadaan tidur ke bangun. Pada fase ini, seseorang mungkin merasa ngantuk, bingung, dan bahkan mengalami gangguan kognitif. Efek inersia tidur biasanya berlangsung sekitar 30 hingga 60 menit, tapi pada beberapa orang bisa berlangsung hingga beberapa jam.
Penyebab pasti inersia tidur belum sepenuhnya dipahami. Para peneliti menduga bahwa beberapa proses dalam tubuh berkontribusi pada rasa kantuk di pagi hari, seperti:
Perubahan aktivitas otak saat bangun tidur
Penurunan aliran darah ke otak
Peningkatan kadar adenosin, hormon yang memicu rasa kantuk
Meskipun siapa pun dapat mengalami inersia tidur, kondisi ini lebih parah pada orang yang kurang tidur dan orang dengan gangguan tidur atau masalah kesehatan mental tertentu.