Dokter spesialis urologi konsultan dari Siloam Hospitals ASRI, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K, menyatakan bahwa batu kandung kemih atau dikenal sebagai kencing batu, berbeda dengan batu ginjal.
Hal ini diungkapkan dalam acara media briefing ‘Mengatasi kasus batu ginjal yang sulit dengan Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)’ di Jakarta, pada Rabu, 5 Juni 2024.
“Kencing batu adalah adanya batu di seluruh saluran kemih kita, bisa di ginjal, ureter, atau kandung kemih. Sementara batu ginjal adalah batu yang ada di ginjal,” kata Nur.
Perbedaan antara batu ginjal dan batu kandung kemih dapat dilihat dari gejalanya.
“Seseorang dengan batu ginjal tidak selalu merasakan keluhan atau gejala. Namun, jika terdapat batu di kandung kemih, setiap kali buang air kecil, akan terasa nyeri,” jelas Nur.
Pada dasarnya, batu akan menyebabkan nyeri jika menyumbat saluran ureter. Meskipun tidak menyumbat ureter, batu tetap harus dihilangkan.
“Tentu saja harus dihilangkan, karena hal itu dapat meningkatkan risiko infeksi,” ungkapnya.
Nur menjelaskan bahwa ginjal yang terinfeksi berisiko mengalami kerusakan lebih cepat daripada yang tersumbat oleh batu.
“Jadi, meskipun seseorang tidak merasakan nyeri sekarang, kita tidak pernah tahu kapan ginjalnya akan terinfeksi. Infeksi yang berulang dapat menyebabkan kerusakan ginjal,” tambahnya.