Ada kekhawatiran anak dengan epilepsi mengalami kejang setelah mendapatkan imunisasi. Namun, imunisasi tetap harus diberikan karena manfaatnya jauh lebih besar seperti disampaikan oleh dokter spesialis neurologi Pandu Caesaria Lesstari.
Pandu menyatakan bahwa banyak anak dengan epilepsi yang melewatkan imunisasi rutin karena takut akan terjadi kejang. Namun, berdasarkan penelitian, tidak ada perbedaan tingkat kejang pada anak epilepsi yang diimunisasi dan yang tidak diimunisasi.
Saat anak dengan epilepsi terkena penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, seperti campak, maka sakitnya akan berlangsung lebih lama, misalnya demam bisa berlangsung 6-7 hari. Dengan demam yang berkepanjangan ini, kemungkinan untuk terjadi kejang menjadi lebih tinggi.
Kejang pada pasien epilepsi memiliki beberapa pemicu, seperti kelelahan, paparan cahaya yang terang, dan demam. Pandu menjelaskan bahwa dengan pengobatan yang rutin, kejang biasanya bisa dikontrol dan tidak akan muncul lagi hingga pengobatan selesai.
Dengan demikian, imunisasi itu sendiri tidak akan menyebabkan kejang yang dikhawatirkan. Walaupun ketakutan akan hal tersebut pasti ada, namun jika kondisi sudah terkontrol dengan baik, kemungkinan untuk terjadi kejang sangat kecil sekali.