Kementerian Kesehatan juga memperketat kriteria kesehatan istitha’ah, yang berarti kemampuan jemaah haji dari segi kesehatan fisik dan mental, yang diukur melalui pemeriksaan.
Liliek, contohnya, sebelumnya yang memiliki penyakit jantung atau gagal ginjal stadium 5 tidak diizinkan berangkat. Peraturan sekarang, stadium 4 juga tidak diizinkan berangkat.
“Dulu, kadar gula darah orang yang diabetes, kami menggunakan kriteria yang sangat longgar. Sekarang diperketat, HbA1c atau pemeriksaan kadar gula darah harus di bawah 8 persen, jika lebih tinggi dari itu tidak diizinkan berangkat,” katanya.
Selain kriteria diagnosis yang ketat, pemeriksaan kesehatan jemaah haji sekarang melibatkan asesmen kognitif, mental, dan aktivitas, terutama untuk lansia. Hal ini bertujuan untuk memastikan kemampuan fisik dan mental mereka dalam menjalankan ibadah haji yang membutuhkan kondisi prima.