Liputan6.com, Jakarta – Gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih berat jika dibandingkan dengan gejala penyakit yang sama pada orang dewasa. Hal ini disampaikan anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI DR dr Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), M.Kes.
“Penyakit lupus pada anak, biasanya gejalanya akan lebih berat dibanding lupus pada dewasa. Juga, keterlibatan organnya lebih banyak,” ungkap Reni dalam seminar daring “Lupus pada Anak”, Selasa, dilansir ANTARA.
Lebih Banyak Dialami Anak Perempuan
Dalam kesempatan itu, Reni juga mengatakan, penyakit lupus mayoritas dialami oleh anak perempuan. Perbandingan kasusnya signifikan dibanding anak laki-laki, yakni 9:1. Lupus paling banyak dialami remaja usia 11-12 tahun.
Gejala lupus pada anak bisa salah satunya ditandai dengan anak sering demam. Demam yang dialami biasanya hilang timbul, suhu demam bisa tidak terlalu tinggi hingga demam tinggi.
Gejala Lain
Gejala lupus lainnya, anak pun sering tampak pucat dan sering dirawat karena mengalami demam yang berkepanjangan.
“Anak juga tampak lelah tanpa sebab yang jelas, bisa mengalami penurunan berat badan, dan kerontokan rambut,” ujar Reni.
Nyeri sendi dan otot serta badan kaku di pagi hari yang dikenal dengan morning stiffness kemungkinan sering dialami anak dengan lupus.