Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurniawati memberikan apresiasi terhadap penerimaan negara di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang melebihi rata-rata nasional. Menurut data Kementerian Keuangan, realisasi pendapatan negara di Jatim tahun 2023 mencapai sekitar 102% dari target, sedangkan rata-rata nasional hanya sekitar 101% dari target sebelumnya.
“Dari target dan realisasi tidak jauh berbeda. Semuanya sesuai dengan target. Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi atas pencapaian ini,” kata Legislator Dapil Jatim I saat melakukan kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (29/4/2024).
Pencapaian tinggi di Jatim tidaklah mengherankan karena provinsi ini dikenal sebagai wilayah industri dengan tingkat produktivitas yang tinggi. “Jatim memiliki banyak pabrik dan industri. Pendapatan Jatim memberikan kontribusi besar bagi negara,” ungkap Indah.
Bahkan, pencapaian Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jatim pada kuartal pertama 2024 saja sudah mencapai 22,5% dari total target tahun ini sebesar Rp121,13 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang hanya sekitar 20,33% dari target tahun 2024.
Di tempat yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly juga mengapresiasi pencapaian pendapatan negara di Jatim. “Kami melihat kinerja ppn di Jatim. Kami mengapresiasi penerimaan di Jatim yang di atas rata-rata nasional, baik dari pajak, cukai, maupun PNBP,” ungkapnya.
Menurut perwakilan DJP yang hadir, prestasi ini tidak lepas dari penerbitan ND-52/PJ/2024 pada tanggal 27 Februari 2024 sebagai dasar galpot KLU sektoral Nasional. Terdapat 60 KLU yang terdiri dari berbagai sektor seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, Keuangan, Real Estate, Kesehatan, Listrik, Konstruksi, Informasi, Pertambangan, Transportasi, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.