Friday, November 22, 2024
HomeWisataNyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

WONOSOBO – Traveling tidak selalu harus tentang kulineran atau menikmati pemandangan kota. Naik gunung kini juga menjadi salah satu cara healing yang tak kalah populer. Meskipun lelah mendaki hingga ribuan Mdpl, namun peluh keringatmu akan terbayar ketika melihat keindahan pemandangan di atas sana.

Baca Juga :

Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia

Bisa menghirup udara segar sekaligus menikmati pemandangan indah, belum lagi lautan awan yang bisa terlihat jelas di depan mata, nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan? Yuk, scroll untuk mengetahui keseruan mendaki gunung.

Namun, tentu saja untuk dapat menghirup udara segar sambil menikmati keindahan alam pegunungan, kebersihan menjadi salah satu faktor terpenting. Dan paket lengkap itu bisa ditemukan jika kamu mendaki Gunung Kembang via Blembem, di Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Juga :

Pemkot Tangsel Tiap Hari Berjibaku Atasi 1000 Ton Sampah, Benyamin: Persoalan yang Serius

Mendapat julukan sebagai gunung terbersih di Indonesia, dijamin kamu akan merasa nyaman ketika mendaki gunung dengan ketinggian 2340 Mdpl ini. Tapi ingat, kamu juga sampai meninggalkan sampah di gunung, ya!

VIVA sendiri berkesempatan untuk menjajal langsung gunung yang berdekatan dengan Prau, Sindoro dan Sumbing ini. Sambil mengikuti rangkaian acara EIGER Women Adventure Camp (WAC) 2024, bersama 100 peserta WAC lainnya, kami menelusuri pos demi pos dengan nyaman, tanpa ada satu pun sampah yang tertinggal.

Meski jalur Gunung Kembang via Blembem ini tidak tergolong mudah untuk didaki karena minim bonus alias terus menanjak, namun rasa lelah itu akan terbayar ketika sudah sampai di puncak. Hal itu karena, latar belakang Gunung Kembang sendiri adalah Gunung Sindoro dan Sumbing yang begitu syahdu dipandang mata.

Iwan Santoso, pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem menjelaskan, Kembang memiliki julukan sebagai gunung terbersih di Indonesia, karena menerapkan sistem preventif dengan pendekatan personal. Mengurangi sekecil mungkin sampah para pendaki yang dibawa naik, dan memastikan tidak ada sekecil pun sampah yang ditinggalkan di atas gunung.

Yang unik dan cukup menjadi tantangan adalah, ketika pendaki membawa kemasan makanan atau minuman sachet, sobekan plastiknya bahkan akan diperiksa di basecamp saat sudah turun. Jika ada sobekan kecil saja yang sampai tertinggal, pendaki akan dikenakan denda.

“Apa yang dilakukan oleh rekan-rekan pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem adalah menyampaikan pesan tentang menjaga gunung dari sampah. Menerapkan aturan yang disiplin untuk mengurangi membawa logistik atau perbekalan yang dapat menimbulkan sampah di gunung, dan memindahkan perbekalan tersebut ke dalam wadah plastik yang bisa digunakan berkali-kali,” ujar Iwan.

Keyakinan awal untuk menjadikan Gunung Kembang via Blembem zero waste ini berawal dari kekhawatiran Iwan karena hampir semua gunung di Indonesia sudah rusak dan kotor. Sejak itu, dia dan pengelola lainnya bertekad untuk memberikan contoh bagi gunung lain.

“Karena jika tidak ada yang berani memberikan contoh, tidak akan bisa terealisasi. Gunung di Indonesia akan semakin kacau,” tuturnya.

“Jadi, kita harus berani mengambil keputusan untuk Gunung Kembang kita bikin basecamp percontohan, kita edukasi teman-teman. Meskipun risiko kerusakannya pasti ada, tapi kita berusaha untuk meminimalisir kerusakan,” tambahnya.

Menurut Iwan, salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan alam adalah dengan menerapkan aturan agar gunung itu tetap bersih. Saat gunung bersih, para pendaki yang berniat berkemah pun akan merasa lebih nyaman.

“Gunung-gunung lain lebih cepat kerusakannya karena lingkungannya kotor, jadi orang malas mendirikan tenda. Dia akan mencari tempat baru. Di situ dia meninggalkan sampah, besok orang datang lagi tidak mau di situ dia, akan membuka lahan baru lagi. Ini kerusakan-kerusakan faktor alam di gunung sebenarnya itu,” pungkasnya.

“Dan penanganannya sebenarnya mudah, saat itu dibuat bersih saja, sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko meskipun kerusakannya tetap ada. Tapi, seharusnya rusak 10 tahun, bisa sampai 20-30 tahun. Ini salah satu yang kita antisipasi dari awal,” tambah Iwan Santoso.

Berkat komitmen para pengelola Gunung Kembang via Blembem untuk menjaga kebersihan, mereka pun dianugerahi penghargaan Padmamitra Award, karena dinilai sebagai pengelola yang peduli lingkungan. Bahkan, tim juri membuktikan sendiri dengan mendaki Gunung Kembang sampai ke puncak untuk menyaksikan langsung betapa bersihnya gunung ini.

Halaman Selanjutnya
Iwan Santoso, pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem menjelaskan, Kembang memiliki julukan sebagai gunung terbersih di Indonesia, karena menerapkan sistem preventif dengan pendekatan personal. Mengurangi sekecil mungkin sampah para pendaki yang dibawa naik, dan memastikan tidak ada sekecil pun sampah yang ditinggalkan di atas gunung.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer