Sekretaris Majelis Rakyat Jombang (MRJ) Sadad Al Mahiri saat kegiatan audiensi dengan KPU dan Bawaslu di kantor Kesbangpol Jombang, awal 2024. (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, JOMBANG – Pemilihan kepala daerah (pilkada) yang bakal digelar secara langsung dan serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Tak terkecuali di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Setidaknya, masih ada sisa waktu tujuh bulan lagi bagi pemilih untuk membincang, menakar, serta menilai sosok yang memiliki kompetensi, kapabilitas dan integritas untuk menjadi kepala daerah di Kota Santri.
Sekretaris Majelis Rakyat Jombang (MRJ) Sadad Al Mahiri mengatakan, selama masyarakat Jombang menyikapi momentum Pilkada 2024 dengan biasa-biasa saja atau seperti kegiatan rutinan lima tahunan, maka mustahil mendapatkan kepala daerah ideal sesuai yang diinginkan.
“Bagi penyelenggara pilkada (KPU dan Bawaslu, Red) Kabupaten Jombang, seyogianya mendesain program-program untuk menghasilkan kualitas pemimpin daerah yang kapabel dan memiliki integritas,” terangnya.
Sadad mengatakan, seorang kepala daerah yang nanti terpilih akan memiliki tanggung jawab mengarahkan penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan dasar yang setiap tahun harus meningkat.
“Konsep dan eksekutorial pemberdayaan masyarakat harus relevan, serta memiliki kemampuan menggerakkan partisipasi masyarakat. Ini agar Kabupaten Jombang memiliki daya saing, serta melebihi dari kabupaten/kota lain,” paparnya.
Menurutnya, untuk desain program menuju pilkada Kabupaten Jombang, seharusnya publik mengetahui mulai dari tahapan menuju pilkada, serta program inovasi agar masyarakat tepat dalam memilih sosok kepala daerah.
“Semoga pilkada serentak nantinya akan memunculkan sosok kepala daerah yang kapabel dan berintegritas untuk kemajuan Kabupaten Jombang lima tahun mendatang,” tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |