Oleh Prabowo Subianto, dirangkum dari “Strategi Transformasi Nasional: Menuju Indonesia Emas 2045,” halaman 217-219, edisi softcover keempat.
Mencapai Indonesia yang makmur dan maju adalah perjalanan yang berat, yang memerlukan visi bersama yang teguh.
Untuk berhasil melaksanakan 8 Program Dampak Cepat dan 17 Program Prioritas, kita harus bersatu demi tujuan bersama. Saya telah merangkum ambisi pembangunan nasional ini menjadi delapan ‘Asta Cita’ berikut.
Visi 1:
Memperkuat fondasi ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Visi 2:
Mengonsolidasikan sistem pertahanan dan keamanan nasional serta mendorong kemandirian nasional melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi Islam, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Visi 3:
Melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesempatan kerja berkualitas, memajukan kewirausahaan, memperluas industri kreatif, dan mengembangkan industri agro-maritim di pusat-pusat produksi melalui keterlibatan koperatif yang aktif.
Visi 4:
Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan memberdayakan peran perempuan, pemuda (millennials dan Generasi Z), dan penyandang disabilitas.
Visi 5:
Melanjutkan pengolahan hulu ke hilir dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah domestik.
Visi 6:
Memulai dari desa dan basis untuk pertumbuhan ekonomi, kesetaraan ekonomi, dan upaya pemberantasan kemiskinan.
Visi 7:
Meningkatkan reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, perjudian, dan penyelundupan.
Visi 8:
Meningkatkan keselarasan dengan kehidupan yang harmonis di lingkungan, alam, dan budaya, serta meningkatkan toleransi beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Insya Allah, jika kita berbagi visi ini untuk pembangunan bangsa kita dalam lima tahun ke depan, jika kita semua berdoa dan berusaha untuk mewujudkan Delapan Asta Cita ini, kita akan berhasil dalam misi kita.