Seribu hari pertama kehidupan adalah periode emas yang terhitung sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, merupakan jendela kesempatan luar biasa untuk membangun fondasi yang kokoh bagi tumbuh kembang anak.
Bonding dan kelekatan antara ibu dan anak tidak terbentuk secara instan. Namun dipupuk melalui berbagai interaksi dan pengalaman bersama. Tahapan bonding sendiri dibagi menjadi 3:
Pre-Attachment (0-6 minggu)
Masa ini dimulai dari 0 bulan masa kehamilan sampai anak berumur 6 minggu. Lieke menyarankan untuk sering mengajak ngobrol dan membacakan cerita pada bayi yang masih di dalam kandungan.
“Ternyata dia itu merasakan. Merasakan dan mendengarkan tapi tidak melihat, karena ya masih di perut, belum keliatan.”
Sedangkan untuk bonding yang dapat dilakukan setelah anak lahir salah satunya adalah dengan inisiasi menyusu dini yang biasanya dilakukan selama 1 jam setelah anak lahir.
Attachment in the making (6 minggu – 6 bulan)
Pada masa ini, bonding dan kelekatan akan sangat sering terjadi pada saat ibu menyusui bayi. Lieke menyebutkan bahwa ibu terkadang melewatkan waktu-waktu yang berharga saat menyusui karena terlalu asik bermain handphone.
“Diajak ngomong engga (bayinya)? Engga. Ada bonding engga? Engga. Bondingnya sama siapa? Handphone,” jelasnya.
Padahal pada saat menyusui itulah waktu yang penting untuk bonding dengan menatap wajah anak dan mengajak ngobrol si buah hati.
“Itu untuk stimulasi dia mendengar, stimulasi juga da belajar bahasa, stimulasi juga dia menatap tekstur wajah ibunya.”
Clear-Cut Attachment (6 bulan – 2 tahun)
Intensnya interaksi yang dibangun sejak dalam kandungan, membuat si kecil telah memiliki secure attachment atau kedekatan emosi dengan ibu yang dipercayanya.
Selanjutnya, ibu bisa terus membangun kelekatan tersebut dengan menemani anak bermain dan melibatkan anak dalam beberapa seperti saat memasak. Namun, penting untuk tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak.