Konsumsi gula berlebih sering menjadi penyebab masalah kesehatan saat mudik Lebaran. Terlalu banyak makan dan minum yang manis dapat meningkatkan risiko hiperglikemia. Menurut dokter spesialis penyakit dalam di Eka Hospital BSD, Rudy Kurniawan, hiperglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh meningkat. Biasanya kondisi ini ditemukan pada penderita diabetes.
“Hiperglikemia dapat terjadi selama mudik jika Anda tidak mengontrol konsumsi makanan dan minuman Anda. Misalnya, mengonsumsi teh manis, kolak, atau makanan manis lainnya secara berlebihan,” kata Rudy dalam keterangan pers, Selasa (2/4/2024).
Gejala yang dapat timbul akibat hiperglikemia antara lain rasa haus atau lapar yang terus-menerus, pusing, pandangan kabur, dan sering buang air kecil. Jika kadar gula darah tinggi dalam waktu lama, hiperglikemia dapat meningkatkan risiko diabetes. Bagi penderita diabetes, kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi akut, seperti ketoasidosis diabetik.
Untuk menghindari gejala hiperglikemia yang mengganggu aktivitas mudik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
Menghindari makanan dan minuman tinggi gula
Hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan selama mudik, terutama teh manis. Minuman ini sering menjadi favorit selama bulan puasa dan lebaran, sehingga tanpa disadari seseorang bisa mengonsumsi gula secara berlebihan. Sebagai alternatif, Anda bisa memilih minum teh tawar sebagai pengganti.
Begitu pemudik tujuan Merak Banten terjebak dalam kemacetan panjang malam Kamis (28/4). Kemacetan ini mengular hingga 9 kilometer.