KABAR DPR – PKS telah menjadi salah satu dari delapan partai yang berhasil masuk ke Senayan dengan perolehan suara sebesar 8,4% atau 12.781.353 suara nasional pada Pemilu 2024. Dengan perolehan tersebut, PKS berhasil menempati posisi ke-6 setelah sebelumnya pada Pemilu 2019 berada pada posisi ke-7.
“Alhamdulillah kami bersyukur atas kenaikan suara PKS pada pemilu 2024 ini dengan 12.781.353 pemilih (8,42%) dan insya Allah memperoleh 53 kursi DPR. Tentu ini merupakan amanah dan kepercayaan dari rakyat,” kata Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, Jumat (22/3/2024).
Lebih lanjut, Jazuli menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut adalah strategi penempatan para caleg. PKS berhasil menempatkan wajah baru, muda, dan segar dalam daftar caleg PKS.
“Dengan syukur alhamdulillah, dari 53 caleg terpilih terdapat lebih dari 10 orang yang mewakili milenial bahkan Gen-Z. Kami merasa bangga dan terkejut dengan para anak muda ini yang tidak hanya menang di daerah pemilihan mereka, tetapi juga berhasil meraih suara tinggi seperti Habib Idrus di Banten III, dr. Gamal di Malang Raya, Kholid di Jabar VI, Meitri di Jatim VIII,” ungkapnya.
Selain itu, ucap anggota Komisi I DPR RI ini, peningkatan suara dan kursi PKS telah diprediksi dan dihitung sejak awal, meski tidak sesuai dengan perhitungan awal.
“Terdapat banyak faktor yang menyebabkan peningkatan suara dan jumlah kursi PKS, namun yang utama adalah kedisiplinan dan soliditas kader, struktur, relawan, dan saksi PKS dalam upaya-upaya pemenangan sebagai keunggulan kompetitif PKS selama ini,” ujarnya.
Jazuli juga mengungkapkan bahwa pemenangan PKS selama ini berdasarkan pelayanan, kepedulian, keberpihakan, serta kerja-kerja nyata di tingkat bawah untuk memenuhi kebutuhan banyak rakyat.
“Kader dan struktur PKS aktif dan masif melakukan penjajakan pintu demi pintu, layanan kesehatan, kegiatan sosial, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Faktor terakhir yang tak kalah penting, lanjut Jazuli, peningkatan suara dan kursi PKS pada pemilu 2024 ini juga tidak terlepas dari konsistensi sikap PKS sebagai oposisi yang selalu kritis dan berpihak pada rakyat.
“Kami sangat memperdulikan nasib rakyat dan kepentingan negara. Banyak kebijakan yang dikritisi oleh PKS telah terbukti benar kemudian hari dan dirasakan menyulitkan ekonomi rakyat serta merugikan negara,” pungkasnya.