Tuesday, October 22, 2024
HomeOtomotifTantang BYD, Tesla Pastikan Asia Tenggara Jadi Pasar Potensial Mobil Listrik. Termasuk...

Tantang BYD, Tesla Pastikan Asia Tenggara Jadi Pasar Potensial Mobil Listrik. Termasuk Indonesia?

Salah satu petinggi Tesla belum lama ini menyatakan bahwa Asia Tenggara akan menjadi wilayah dengan pertumbuhan pasar mobil listrik yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Rohan Patel, Direktur Senior Kebijakan Publik dan Pengembangan Bisnis Tesla, mengungkapkan hal ini dalam akun X pada 12 Maret lalu. Tidak dapat dipungkiri bahwa Asia Tenggara merupakan salah satu pasar mobil listrik (EV) terbesar yang menarik perhatian para produsen EV di seluruh dunia. Setelah BYD memulai penetrasi di Asia Tenggara, Tesla juga melihat wilayah ini sebagai pasar yang potensial bagi produknya.

“Huge congrats @1stPrincipleInv, and thank you for your support! Malaysians are going to really love the Model Y, and our @Tesla_Malaysia team is motivated to create the best ownership experience possible. Southeast Asia will undoubtedly be a major place of growth over the…”, cuit Rohan Patel di Twitter pada 12 Maret 2024. Cuitan ini merupakan tanggapan atas pengiriman pertama Tesla Model Y ke Malaysia. Sebelumnya, Tesla juga telah memasarkan sedan kompak Model 3 di negara tersebut. Tesla resmi memasuki pasar Malaysia pada Juli 2023 setelah pemerintah Malaysia memberikan izin kepada perusahaan tersebut untuk menjual mobilnya di negara tersebut dan berencana membangun jaringan stasiun pengisian daya di seluruh Malaysia.

Tesla juga sedang dalam pembicaraan untuk memperluas kehadirannya di Asia Tenggara, terutama Thailand yang merupakan produsen mobil terbesar dan eksportir di wilayah tersebut. Seorang pejabat pemerintah Thailand menyatakan bahwa Tesla telah mendiskusikan potensi pembangunan fasilitas produksi setelah melakukan survei lokasi untuk pembangunan pabrik pada akhir tahun 2023. Jika pabrik Tesla direalisasikan di Thailand, ini akan menjadi pabrik perakitan pertama Tesla di kawasan ASEAN.

Optimisme Tesla terhadap pasar Asia Tenggara ini akan menantang posisi BYD di pasar yang sama. BYD, produsen mobil asal China, berhasil mencatatkan penjualan lebih dari 26% dari seluruh penjualan mobilnya di Asia Tenggara pada kuartal kedua tahun 2023, sementara Tesla hanya mencatatkan 8% penjualan mobilnya di wilayah tersebut pada periode yang sama. BYD memilih untuk bermitra dengan perusahaan lokal besar di setiap negara di Asia Tenggara untuk memperluas jaringan penjualannya dan mengantisipasi regulasi pemerintah yang kompleks di wilayah tersebut.

Terkait dengan kehadiran Tesla di Indonesia, hingga saat ini belum ada informasi jelas mengenai hal tersebut. Meskipun Presiden RI dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pernah bertemu dengan Elon Musk di AS pada tahun 2022, Tesla secara resmi memilih Malaysia sebagai basis operasional dan layanan purna jual di Asia Tenggara pada tahun 2023. Namun, pada kuartal ketiga tahun 2023, Tesla dilaporkan sedang melakukan survei lokasi di Thailand untuk membangun pabriknya di wilayah tersebut.

Komentar Rohan Patel ini dapat menunjukkan bahwa Tesla akan segera membangun Gigafactory di Asia Tenggara, dan negara-negara di sekitarnya akan menjadi pasar bagi produk-produk terbaru Tesla di masa depan. Mungkin investasi di Indonesia saat ini tidak menjadi prioritas bagi Tesla, namun hal tersebut belum dapat dipastikan dengan pasti.

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer