Masuki bulan suci Ramadhan banyak anak yang ingin ikut serta menjalankan ibadah puasa meski tidak penuh. Tak sedikit pula orangtua yang mendukung keinginan anak sebagai bentuk latihan. Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, anak-anak sebetulnya belum wajib puasa. Maka dari itu, anak memang tidak boleh dipaksa untuk puasa penuh. “Untuk anak-anak enggak boleh dipaksa puasa, dia bolehnya latihan berpuasa,” kata Piprim. Sayangnya, ada beberapa orangtua yang membandingkan anaknya dengan anak lain. Misalnya, anak lain sudah kuat berpuasa padahal umurnya baru enam tahun. Sedangkan, anaknya belum kuat meski umurnya sudah 10 tahun. “Nah ini terkait dengan kematangan usia psikologisnya. Itu beda-beda ada anak enam tahun yang sudah kuat. Kalau secara fisik, anak itu sudah kuat puasa tapi secara psikologisnya, kematangannya beda-beda.” “Ada yang enam tahun sudah kuat sampai magrib, ada yang sudah 10 tahun pun belum kuat jadi memang enggak boleh dipaksakan,” jelas Piprim. Ketika anak hendak belajar puasa, Piprim menyarankan orangtua untuk memastikan asupan nutrisi anak tercukupi saat sahur dan buka, terutama cairan. “Jadi prinsipnya jangan dipaksa, dia hanya latihan berpuasa, dan lihat kondisi psikologis anak.”