Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah mencabut nomor izin edar atau notifikasi empat produk kosmetik yang mempromosikan erotisme atau seksualitas. Klaim-klaime tersebut termasuk memperbesar organ intim pria dan meningkatkan kekuatan dalam berhubungan intim.
Pencabutan tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengawasan BPOM periode Oktober 2023 hingga Januari 2024. Keempat produk kosmetik yang dicabut izin edarnya adalah Potens Special Gel for Man (nomor notifikasi NA18230104521, pemilik nomor notifikasi Botryo Herba Bioteknologi), Hanimun Gentle Gel (nomor notifikasi NA18210112280, pemilik nomor notifikasi Tritunggal Sinarjaya), Cocomaxx Gel Massage Gel (nomor notifikasi NA 18210102363, pemilik nomor notifikasi Tritunggal Sinarjaya), dan Geltama Gentle Gel (nomor notifikasi NA 18230100410, pemilik nomor notifikasi Tritunggal Sinarjaya).
Keempat produk tersebut dianggap melanggar aturan promosi kosmetik yang ditetapkan oleh BPOM, dimana promosi kosmetik yang beredar harus memenuhi kriteria yang diatur dalam Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pengawasan Periklanan Kosmetika, termasuk larangan memanfaatkan erotisme atau seksualitas dalam promosi.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Mohamad Kashuri menjelaskan bahwa keempat produk tersebut tidak memenuhi ketentuan aturan yang berlaku karena materi promosi yang menampilkan konten yang tidak sesuai dengan tujuan dan manfaat kosmetik.
BPOM telah memberikan sanksi berupa pencabutan nomor izin edar/notifikasi terhadap produk kosmetik tersebut sejak Januari 2024. BPOM juga bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) untuk mengawasi dan memberikan rekomendasi takedown terhadap e-commerce yang mempromosikan produk-produk kosmetik tersebut secara online.