Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) dari Komisi II DPR RI telah melakukan pengawasan terkait persiapan pelaksanaan Tes Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2024 yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Kunsfik yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II, Syamsurizal, melakukan kunjungan ke Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara (BKN) Yogyakarta pada Rabu (6/4/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Syamsurizal menyatakan pentingnya pemerintah menjelaskan mengenai penyebab perbedaan jumlah formasi yang diminta oleh daerah dengan jumlah formasi yang diterima.
Politisi Fraksi PPP ini juga menanyakan alasan mengapa kasus perjokian masih terjadi di beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Lampung.
Syamsurizal juga menegaskan pentingnya penyelesaian pengangkatan tenaga honorer menjadi PPPK penuh waktu dan paruh waktu sebelum Desember 2024 sesuai dengan UU Nomor 20 tahun 2023 tentang ASN. Komisi II akan segera mengadakan Rapat Kerja dengan Kementerian PAN & RB untuk membahas Rencana Peraturan Pemerintah mengenai Manajemen ASN.
Kepala Kantor Regional I BKN, Paulus Dwi Laksono, menyatakan bahwa kasus perjokian tidak terjadi di wilayah tugasnya yang meliputi DIY dan Jawa Tengah. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) telah menyediakan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dalam tes CASN untuk mencegah perjokian.
Selain itu, Panitia Seleksi juga telah menyiapkan peralatan make up untuk peserta perempuan karena kadang make up dapat mengganggu proses face recognition.
BKN menjelaskan bahwa sudah ada sistem teknologi informasi untuk memudahkan pengajuan formasi antar instansi melalui situs SIASN Integrasi. Namun, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah perlu ditingkatkan agar persoalan verifikasi dan validasi tidak menghambat penerimaan CASN 2023.