Wakil Ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, SpGK(K) menyatakan bahwa dalam manajemen obesitas tidak hanya difokuskan pada berat badan, tetapi juga kelainan metabolik yang muncul.
“Dalam menangani obesitas, penting untuk melihat bukan hanya berat badannya, tetapi juga perubahan dalam keluhan pasien. Mungkin berat badan turun hanya lima kilogram, namun kelainan metaboliknya juga berkurang,” ujar Gaga dalam diskusi dengan Novo Nordisk Indonesia dalam rangka Hari Obesitas Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Maret setiap tahun.
Gaga menjelaskan bahwa terapi gizi medis dan aktivitas fisik merupakan dasar dalam penanganan obesitas, namun hal tersebut tidak cukup bagi pasien obesitas.
“Diperlukan tiga pilar pendukung untuk memberikan perawatan obesitas yang lebih baik, yaitu intervensi psikologis dan perilaku, farmakoterapi, dan bedah bariatrik,” tambah Gaga.
Salah satu masalah yang perlu diatasi dalam manajemen obesitas adalah tidur mendengkur. Hal ini merupakan tanda kelainan metabolik yang penting untuk diperhatikan dan diatasi bersama dengan dokter.
Sebagai contoh, sering merasa lelah saat bangun tidur bisa menjadi akibat dari tidur mendengkur dengan keras akibat adanya lemak yang menyumbat saluran pernapasan. Dengan penanganan obesitas yang sesuai, keluhan seperti itu dapat berkurang.
“Jadi, penting untuk tidak hanya melihat berat badannya, tetapi juga perubahan dalam keluhannya,” kata Gaga seperti dilaporkan oleh Antara.