Stres yang Berlebihan Bisa Menyebabkan Burnout yang Patut Diwaspadai
Bagi sebagian orang, stres akibat pekerjaan adalah hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Namun, terlalu sering mengalami stres yang berlebihan dapat menyebabkan gejala kelelahan (burnout) yang perlu diwaspadai.
Jika pernah mengalami burnout, seseorang akan mengerti bagaimana rasanya berjuang dengan energi yang rendah dan kelelahan, atau bahkan cenderung stres makan atau melewatkan waktu makan.
Beberapa orang mungkin merasa sulit membedakan antara depresi dan burnout karena gejalanya yang serupa. Oleh karena itu, penting untuk memahami tentang kelelahan dan cara mengidentifikasinya.
Secara singkat, burnout merujuk pada keadaan kelelahan fisik dan emosional kronis yang terkait dengan lingkungan kerja seseorang. Seperti yang dijelaskan oleh Sarah Sarkis, PsyD, seorang psikolog berlisensi dan pelatih eksekutif bersertifikat.
Jika stres yang timbul akibat pekerjaan tidak dikelola dengan baik, hal tersebut dapat berdampak pada fisik, mental, dan kognitif seseorang. Seseorang mungkin merasa perlu untuk terus meningkatkan usahanya namun tetap tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Ketika aktivitas yang dilakukan melebihi energi yang dimiliki, seseorang akan mengalami tingkat stres yang tinggi,” kata Monica Vermani, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi.
“Dengan adanya stres yang tinggi secara konsisten dalam kehidupan seseorang, maka akan muncul gejala yang menumpuk dan menyebabkan kelelahan karena mungkin seseorang lebih memprioritaskan kebutuhan orang lain daripada dirinya sendiri.”