Kelompok ekonom menyatakan bahwa masyarakat Indonesia seharusnya lebih bijaksana dalam menyikapi konflik di Gaza dengan tidak melakukan boikot terhadap produk tertentu yang hanya merugikan bangsa sendiri. Mereka juga mengingatkan untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan konflik Gaza untuk kepentingan bisnis semata. Menurut mereka, masyarakat sebaiknya memperhatikan label halal dari produk tersebut daripada negara asalnya.
Ekonom Mumtaz Foundation dan dosen senior bidang sejarah ekonomi di Institut Agama Islam Tazkia, Dr.Nurizal Ismail, menekankan pentingnya memeriksa sertifikasi halal dari badan jaminan produk halal sebelum membeli produk. Dia menyatakan bahwa gerakan boikot tidak hanya muncul sekarang, namun sudah lama dan muncul lagi di tengah konflik antara Israel-Palestina. Namun, gerakan tersebut bisa merugikan masyarakat Indonesia sendiri.
Peneliti Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, juga menyampaikan bahwa aksi boikot ini justru akan berdampak terhadap masyarakat Indonesia sendiri dan ekonomi. Menurutnya, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk memprotes aksi kekerasan Israel terhadap warga Palestina selain aksi boikot yang jelas-jelas akan merugikan masyarakat sendiri dan ekonomi.