Jumat, 22 Desember 2023 – 03:52 WIB
JAKARTA – Belakangan ini, tren Hahu Hoheng sedang viral di media sosial. Hahu Hoheng merupakan tren memakan tahu goreng yang dicelupkan menggunakan bubuk cabai pedas.
Bukan tahu goreng biasa, tahu putih digoreng dalam minyak panas, kemudian dicelup dalam bubuk cabai pedas. Dalam keadaan panas dan berbalut bubuk cabai, tahu goreng tersebut langsung dimakan. Tren ini awalnya muncul dari salah satu konten kreator di China.
Tren ini juga dicoba oleh sejumlah konten kreator di Indonesia, seperti Nanakoot dan Fikri Fadlu, dengan ekspresi kepedasan dan kepanasan saat mencicipi hahu horeng lengkap dengan komentar ala logat China.
Meningkatnya tren hahu horeng ini membuat Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, spesialis penyakit dalam Gastroenterologi dan Hepatologi sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia, angkat bicara. Dijelaskannya bahwa memakan makanan panas langsung ke dalam mulut bisa berisiko menyebabkan iritasi pada area rongga mulut.
Selain itu, cedera pada dinding dalam mulut akibat suhu panas dari makanan tersebut juga bisa membuat pasien sulit untuk makan sehingga berakibat pada asupan makanan ke dalam tubuh mereka. Oleh karena itu, Prof. Ari menghimbau agar masyarakat tidak mengikuti tren hahu hoheng yang tengah viral di TikTok belakangan ini karena dapat berdampak pada kesehatan.