Sejarawan asal Cilacap, Thomas Sutasman menunjukkan buku berjudul ‘Lepas dari Belanda’. (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, CILACAP – Sejarawan asal Cilacap, Jawa Tengah, Thomas Sutasman, dikenal sukses membuat karya tulis berbentuk buku. Berbekal kepiawaiannya dalam menulis, Kepala SMP swasta di Cilacap ini telah menerbitkan sejumlah buku karyanya. Di antaranya ‘Jejak-jejak Sejarah Cilacap’, ‘Soekardjo Wirjopranoto’ dan ‘Nak Ku Kirim Puisi Untukmu’.
Baru-baru ini, Thomas kembali menerbitkan buku sejarah berjudul ‘Lepas dari Belanda’. Buku ini berisi tentang pahlawan nasional Sukarjo Wiryopranoto yang ditulis ulang olehnya.
Dalam buku tersebut, menceritakan sejarah Sukarjo pada saat menggugat perjanjian Linggajati. Kala itu, Belanda hanya mengakui secara de facto Republik Indonesia atas Sumatera, Jawa dan Madura.
Thomas mengatakan, penerbitan ulang buku tersebut menjadi bagian pendokumentasian sejarah yang isinya menggelorakan semangat kebangsaan, dan tetap relevan sampai saat ini untuk mempertahankan Republik Indonesia.
“Jadi ini sebuah respons bagaimana sebagai warga negara menyuarakan pendapatnya tanpa harus mengokang senjata, namun menggunakan tulisan yang tajam bahwa sebuah kebijakan yang bertentangan dengan semangat proklamasi itu harus dilawan,” ujarnya saat ditemui, Kamis (1/2/2024).
Thomas menambahkan, mengenai buku ‘Lepas dari Belanda’ tersebut, masih tulisan asli Sukarjo Wiryopranoto yang masih menggunakan ejaan lama, hanya saja diedit ulang penataan bahasanya. “Jadi beberapa kata masih ada yang menggunakan bahasa Belanda atau bahasa asing lain,” jelasnya.
“Dan pada buku yang sekarang ini, tata bahasa tulisan masih dibiarkan seperti adanya, hanya ejaan dibawa, diubah dan disesuaikan ke ejaan yang baru agar generasi muda atau pembaca sekarang menjadi lebih mudah membacanya,” paparnya.
Lebih lanjut, Thomas menyampaikan, bahwa sebuah keberuntungan bagi masyarakat Cilacap. “Pasalnya, ada putra terbaik bangsa kelahiran Kecamatan Kesugihan yang menjadi pahlawan nasional, dan kiprah hidupnya bisa menjadi teladan bagi kita. Pahlawan ini yaitu Sukardjo Wiryopranoto,” ujarnya.
Selain dikenal cerdas dan tegas, Sukardjo Wiryopranoto, menurut Thomas, merupakan sosok mumpuni dalam pergulatan perjuangan pergerakan, sebelum dan sesudah kemerdekaan.
“Jadi penyusunan dan penerbitan kembali buku karya Sukarjo Wiryopranoto ini untuk meningkatkan kesadaran anak bangsa dalam mempelajari, dan memaknai perjalanan para pahlawan bangsa Indonesia yang berjuang di dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda,” ungkapnya.
Diharapkan, melalui kisah perjalanan di dalam penulisan buku tersebut, kiranya dapat membangkitkan semangat nasionalisme anak bangsa.
“Dengan meningkatkan rasa nasionalisme, anak bangsa Indonesia tetap memupuk semangat dan mampu melanjutkan cita-cita para pahlawan pendiri bangsa,” pungkas Thomas. (*)
Pewarta: Satria Galih Saputra
Editor: Mahrus Sholih