Tuesday, February 18, 2025
HomeprabowoLetnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin

Letnan Jenderal KKO (Purn) Ali Sadikin

Letnan Jendral KKO (Purn.) Ali Sadikin adalah figur TNI yang sangat terkemuka dan terkenal di masanya. Dia adalah seorang tokoh Marinir dan tokoh Angkatan Laut Indonesia yang sangat menonjol saat pasukan Marinir Indonesia masih dikenal sebagai Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).

Pak Ali Sadikin terkenal sebagai perwira pertempuran yang sangat berani dan sangat karismatik. Beliau menjadi terkenal di seluruh negeri ketika beliau menjadi komandan batalyon dengan pangkat kapten, pada usia muda 26 tahun.

Beliau terlibat dalam pendaratan KKO di Minahasa, Sulawesi Utara dalam operasi penumpasan Permesta. Di sana, pasukan KKO melakukan pendaratan amfibi di luar Kota Manado. Batalyon yang dipimpin oleh Ali Sadikin berhasil menjadi pelopor dalam perebutan Kota Manado dari pihak Permesta. Waktunya hampir bersamaan dengan operasi RPKAD yang merebut lapangan terbang Mapanget, yang sekarang dikenal sebagai Bandara Sam Ratulangi.

Setelah Kota Manado direbut oleh pasukan TNI, tahap selanjutnya adalah gerakan untuk merebut kedudukan Permesta di kedalaman Minahasa. Untuk masuk ke kedalaman Minahasa dari Kota Manado, pasukan TNI harus naik ke sebuah ketinggian. Jalan satu-satunya menuju Minahasa tengah adalah melalui Kinilow, sekitar 45 menit dari Kota Manado.

Di Kinilow, ada jalan berbentuk letter S yang terkenal – kira-kira di kaki Gunung Lokon. Di sana pasukan TNI berupaya terobos pertahanan Permesta namun gagal. Pasukan Ali Sadikin berhasil menyerang pasukan Permesta dari belakang melalui jalur tikus dan berhasil merebut letter S Kinilow sehingga pasukan TNI dapat maju dengan cepat merebut Tomohon dan kedudukan-kedudukan Permesta.

Atas prestasinya, Ali Sadikin dinaikkan pangkat menjadi mayor. Berbagai prestasi dalam medan pertempuran membuat Ali Sadikin menjadi Brigadir Jenderal KKO termuda pada saat itu. Dia dikenal sebagai ‘the boy general’, menjadi Jenderal KKO di usia 35 tahun.

Saking cemerlangnya, beliau menjadi salah satu favorit Bung Karno. Dalam perjalanan kariernya ia sempat menjadi komandan KKO, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim, dan menjadi Gubernur DKI.

Saya berkenalan dengan Pak Ali Sadikin saat beliau menjabat sebagai Gubernur DKI. Bapak saya, Profesor Soemitro, waktu itu ada di kabinetnya Pak Harto sebagai Menteri Perdagangan. Ali Sadikin dan bapak saya sangat akrab. Mereka sering makan siang bersama bergantian, satu minggu di kantor Gubernur DKI, satu minggu di kantor Menteri Perdagangan.

Di situlah saya mendengar bahwa Pak Ali Sadikin, Pak Mitro, Pak Muhammad Jusuf, dan Pak Ibnu Sutowo (Direktur Utama Pertamina), waktu itu menjadi suatu kelompok perkawanan dalam pemerintah. Mereka berempat memiliki pandangan nasionalis yang sama secara ekonomi, ingin berdiri di atas kaki sendiri, dan ingin menegakkan ekonomi kerakyatan, meskipun berasal dari aliran politik yang berbeda.

Pak Ali Sadikin berasal dari tentara profesional (Angkatan Laut) dan dekat dengan Bung Karno. Pak Mitro dikenal sebagai kelompok anti Soekarno. Pak Muhammad Jusuf berasal dari TNI yang mendorong Pak Harto menjadi presiden. Ibnu Sutowo dari TNI yang dekat dengan Nasution dan Ahmad Yani. Mereka menjadi sahabat karena memiliki orientasi yang sama, yaitu Indonesia yang kuat, Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri.

Sumber: https://prabowosubianto.com/letnan-jenderal-kko-purn-ali-sadikin/

Source link

RELATED ARTICLES

Berita populer