Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah menyerahkan hibah secara simbolis kepada beberapa perwakilan penerima di Pendopo Sabha Swagata.
SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Sepanjang tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyalurkan bantuan hibah sebesar Rp. 18,3 miliar untuk pendidikan. Anggaran tersebut diberikan kepada 5.367 penerima yang ditujukan untuk insentif guru swasta, serta beasiswa pendidikan mulai dari SD hingga mahasiswa.
“Ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi. Tantangan ke depan semakin berat, khususnya terkait penyiapan sumber daya manusia. Bantuan ini menjadi support system untuk memberikan bekal tersebut, sehingga sumber daya manusia kita memiliki peluang lebih besar untuk maju di manapun mereka berada,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
“Bagi kami, memajukan daerah bukan hanya membangun infrastruktur tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing dan kompetensi unggul,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2023, pemerintah kabupaten telah memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta kepada 1.797 guru; dan bantuan sosial kepada guru TK-SMP non PNS sebanyak 270 guru.
“Semoga ini dapat memotivasi para guru untuk tetap memberikan yang terbaik bagi siswa. Kami juga titip kepada guru untuk terus menanamkan akhlak dan karakter yang baik kepada siswa. Ke depan, tidak hanya butuh sumber daya manusia yang ber-skill, namun karakter yang kuat juga berperan untuk membangun bangsa ini,” kata Ipuk.
Ipuk juga menyebut bahwa pemerintah kabupaten telah memberikan bantuan kepada mahasiswa dan pelajar, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Yakni berupa beasiswa, biaya hidup, uang saku, serta uang transport.
“Hibah juga diberikan kepada pelajar maupun mahasiswa yang rentan tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Dengan berbagai program afirmatif ini, kami berharap kualitas sumber daya manusia Banyuwangi terus meningkat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk kembali menegaskan bahwa bantuan hibah ini tidak ada potongan. “Jika nanti ada potongan kepada penerimanya, silahkan laporkan kepada kami. Nanti akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Selain hibah bantuan tersebut, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memberikan insentif kepada 4.676 tenaga pendidik non PNS senilai Rp 53,169 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa total hibah bantuan sosial untuk pendidikan yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun ini sebesar Rp 18,3 miliar yang diberikan kepada 5.367 penerima. Selain kepada guru, bantuan sosial juga diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diterimakan kepada 542 mahasiswa.
“Selain kepada mahasiswa, kami juga memberikan beasiswa kepada siswa sekolah SD – SMA lewat program beasiswa Garda Ampuh. Beasiswa ini diberikan kepada anak yang rentan putus sekolah karena terkendala biaya. Sasaran program ini adalah 815 siswa SD-SMA dengan anggaran hampir Rp 2 miliar,” jelas Suratno.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga telah memberikan program bantuan biaya hidup kepada 757 siswa SD – SMA yang terkendala masalah ekonomi.
“Kami juga memiliki program pemberian uang saku dan uang transport yang masing-masing diberikan kepada 593 siswa. Rinciannya untuk SD mendapatkan uang saku ditambah transportasi sebesar Rp 10.000/hari, SMP Rp 15.000/hari dan SMA Rp. 20.000/hari,” katanya.
Berbagai program dirancang untuk membantu anak usia sekolah agar dapat terus bersekolah. Di antaranya, program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dimana siswa yang mampu menyisihkan uang sakunya untuk siswa yang kurang mampu. “Dengan serangkaian upaya itu, pemerintah kabupaten berharap kasus putus sekolah dan permasalahan pendidikan lainnya dapat ditekan dan dientaskan dengan baik,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |