Wednesday, December 11, 2024
HomeBeritaTokoh Adat Keerom Mengungkapkan Kesedihan Atas Meninggalnya Lukas Enembe

Tokoh Adat Keerom Mengungkapkan Kesedihan Atas Meninggalnya Lukas Enembe

KABAR DPR – Tokoh Adat Kabupaten Keerom, Herman Yoku, mengungkapkan rasa duka cita atas meninggalnya mantan Gubernur Papua Lukas Enembe pada pagi hari, 26 Desember 2023 di Jakarta. “Saya sebagai tokoh adat masyarakat Papua, sekaligus kepala suku besar Wikaya Kabupaten Keerom. Dengan ini saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada mantan gubernur kita, Bapak Lukas Enembe, yang telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya pada Selasa malam.

Kepada masyarakat asli Papua yang sedang berduka di tengah suasana Natal, Herman Yoku mengajak untuk mengambil hikmah bahwa setiap kematian adalah rahasia Tuhan. “Tuhan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Jadi, rahasia itu baik saat hidup atau sakit, entah tua atau muda, bayi itu sudah menjadi rahasia Tuhan, kapan saja dia memanggil kita pulang, kita harus menerimanya,” katanya.

“Secara manusiawi, tentu kita tidak menerima kematian, tapi ini sudah menjadi rahasia Tuhan. Oleh karena itu, saya meminta kepada seluruh masyarakat Papua, orang asli Papua di Provinsi Papua, utamanya di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom, untuk menjaga ketenangan bersama,” ajaknya.

Mantan Ketua Dewan Adat Keerom ini juga meminta agar semua pihak dapat menjaga toleransi beragama, baik selama perayaan Natal 2023 maupun Tahun Baru 2024. “Kepada seluruh masyarakat Papua, mari kita jaga toleransi bersama, karena suasana damai Natal adalah kasih Tuhan kepada kita sepanjang tahun ini, yang memberikan banyak berkat kepada siapa pun,” ujarnya.

“Dengan kematian Bapak Lukas Enembe, itu merupakan panggilan Tuhan. Kita harus menjaga situasi keamanan bersama dalam suasana Natal yang masih berlangsung. Sebentar lagi kita akan merayakan pergantian tahun pada 31 Desember 2023. Kita akan tiba di penghujung tahun dan memasuki 1 Januari 2024,” lanjutnya.

Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, Herman meminta agar semua pihak menunjukkan rasa toleransi, rasa memiliki rumah bersama, baik di Kabupaten maupun Kota Jayapura, serta Keerom. “Ini adalah rumah kita bersama yang harus dijaga. Saya harap, besok, ketika jenazah tiba, keluarga dapat melakukan ritual adat atau arak-arakan adat. Saya harap ini dilakukan secara tertib dan aman, menjaga keamanan dan hak asasi bersama,” katanya.

“Dengan meninggalnya Bapak Lukas, mantan gubernur kita, tokoh Papua yang dinilai memiliki jiwa besar terhadap negara, kita sebagai warga harus menunjukkan sikap yang baik. Mari kita antarkan almarhum dengan baik sampai di rumah duka dan selanjutnya oleh keluarga,” lanjutnya.

Mantan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) ini juga berharap agar masyarakat dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban agar tidak terjadi keributan selama perayaan Natal dan Tahun Baru. “Saya harap seluruh masyarakat dapat menjaga situasi keamanan terutama di antara sesama manusia dan rumah bersama,” harapnya.

“Tidak perlu ada gerakan yang menimbulkan kerusuhan dalam rangka persiapan Pemilu dan sebagainya, serta dalam menyambut Tahun Baru besok. Saya harap agar tidak menimbulkan keributan di antara kita. Apalagi soal HAM, kita harus menjaganya, siapapun dia. Karena kita sama, kita harus menjaganya, tidak boleh melakukan hal yang menyimpang dan melanggar HAM,” pintanya. (*)

RELATED ARTICLES

Berita populer