Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS (kanan) bersama Sekretaris Setiawan Hendra Kelana (kiri) usai memberikan pernyataan sikap akhir tahun 2023, pada Jumat 22 Desember 2023 lalu. (Foto: Gunawan / Suara Indonesia).
SUARA INDONESIA, SEMARANG – Sebagai bagian dari elemen praktisi media massa, PWI Jawa Tengah mendukung setiap ikhtiar penyuksesan Pemilu dan Pilkada sebagai pintu masuk menuju perubahan kehidupan yang lebih baik. Tidak sekedar hanya menjadikan seremoni dalam demokrasi tanpa memberikan pengaruh pesan, kesan yang mendalam bagi komitmen dan ikhtiar perbaikan, namun diharapkan, perhelatan penyampaian aspirasi dan pilihan rakyat itu akan dapat memberikan pengaruh. Inilah sikap akhir tahun, poin pertama yang ditandatangani oleh Ketua Amir Machmud NS dan Sekretaris Setiawan Hendra Kelana, pada Jumat 22 Desember 2023 lalu.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyampaikan bahwa dengan segala dinamika baik sosial, politik, ekonomi, maupun budaya di 2023 telah melintas dalam kehidupan bangsa, termasuk masyarakat di Jawa Tengah. “Dalam hitungan hari, semua akan memasuki gerbang tahun 2024,” terang Amir Machmud.
Saat ini, kata Ketua PWI Jateng, energi bangsa bagai yang tercurah ke perhelatan Pemilihan Umum 2024 yang berfokus Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024. “Kontestasi di Jateng berlanjut ke Pilgub dan Pilbup secara serentak pada September 2024 yang semula diajukan bulan November 2024,” ungkap Amir.
PWI Provinsi Jawa Tengah, imbuh Amir, mengimpikan Pemilu dan Pilgub 2024 betul-betul menjadi pesta demokrasi yang mencerahkan, menggembirakan, dan memberi pengaruh agar kehidupan rakyat menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Maka, seperti pada setiap momentum tutup tahun sebelumnya, Pengurus PWI Provinsi Jawa Tengah menyampaikan pernyataan sikap,” ujar Amir didampingi Sekretaris PWI Jateng, Setiawan Hendra Kelana.
PWI Jateng, lanjut Amir, juga menyatakan poin kedua, yakni terkait perbaikan kondisi kehidupan tersebut diharapkan menyentuh segi-segi praktik berdemokrasi. Utamanya dalam merawat dan meningkatkan kemerdekaan berpendapat sebagai amanat konstitusi, termasuk melalui media massa. “Dari sisi ini, penyelenggaraan perusahaan media sebagai entitas idealistis dan entitas bisnis diharapkan bisa memperbaiki tingkat kesejahteraan pekerja media dan wartawan,” imbuhnya.
Poin ketiga, kata Amir, tantangan tanggung jawab sosial dan kebangsaan media akan terus meningkat seiring dengan perhelatan puncak kontestasi politik 2024. Sikap itu merupakan ekspresi iktikad fungsional media dalam melaksanakan peran yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan pengejawantahan jiwa Kode Etik Jurnalistik. “Substansinya, wartawan dan media merupakan penjaga kebhinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menghindari pemberitaan yang beriktikad buruk, bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta semua bentuk diskriminasi,” jelasnya.
Poin keempat, jelas Amir, pada 2024 posisi wartawan dan media sangatlah strategis sebagai bagian dari elemen pengawal Pemilu secara nasional dan Pilkada di Jawa Tengah. Tanggung jawab besar itu harus diikuti dengan komitmen peningkatan kompetensi, yang bermakna upgrade profesionalitas secara terus menerus. “Peningkatan kompetensi itu bermakna utuh dan terintegrasi, yakni unggul dalam skill (teknis), dan matang dalam etika,” kata dia.
Karena itu, pada poin terakhir atau kelima, pihaknya mengajak wartawan, khususnya anggota PWI Provinsi Jawa Tengah untuk menghayati dan menjalankan praktik berjurnalistik dan bermedia yang kuat dalam kapasitas teknis, dan arif dalam eksplorasi etis. Pewarta: Gunawan Editor: Mahrus Sholih “» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA”
Pewarta: Gunawan Editor: Imam Hairon