Friday, November 22, 2024
HomeBeritaPsikolog RSJ Lawang: Maraknya Bunuh Diri di Malang Menunjukkan Perlunya Support System...

Psikolog RSJ Lawang: Maraknya Bunuh Diri di Malang Menunjukkan Perlunya Support System bagi Masyarakat

Info Grafis tentang Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Malang selama 3 Tahun Terakhir

Pemberitaan tentang kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri telah menjadi perhatian masyarakat, terutama di Malang. Salah satunya adalah kasus seorang mahasiswa Universitas Brawijaya yang melompat dari lantai 12 Gedung Fakultas Ilmu Komputer pada 14 Desember 2023. Kasus lainnya adalah seorang pria yang ditemukan gantung diri di Kebun Jeruk di Desa Tawangargo, Karangploso, Malang pada 16 Desember 2023.

Menurut data dari Satreskrim Polres Malang, sebanyak 43 kasus bunuh diri terjadi selama periode Januari 2021 hingga 2023. Kasus bunuh diri di Kabupaten Malang cenderung didominasi oleh usia dewasa. Ada 16 kasus pada tahun 2021, 22 kasus pada tahun 2022, dan 5 kasus pada tahun 2023. Mayoritas korban berusia antara 41 hingga 50 tahun.

Sebuah psikolog dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang, Daisy Prawitasari Poegoeh, mengatakan bahwa untuk mencegah kasus bunuh diri, diperlukan sistem dukungan dari orang terdekat. Kasus bunuh diri umumnya disebabkan oleh depresi dan kurangnya tempat untuk berbicara. Oleh karena itu, peran orang terdekat sangat penting untuk memberikan dukungan pada orang yang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.

Selain itu, mereka yang mengalami depresi cenderung sulit menerima masukan terkait kesehatan mental. Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang terdekat untuk memberikan pemahaman dengan pendekatan emosional agar orang tersebut dapat keluar dari depresi.

Artikel ini dikutip dari : SUARA INDONESIA
Penulis: Aditya Mahatva Yodha
Editor: Imam Hairon

RELATED ARTICLES

Berita populer