Saturday, September 21, 2024
HomeBeritaFraksi PKS Kecewa dan Menyesalkan Veto Amerika Serikat terhadap Resolusi Gencatan Senjata...

Fraksi PKS Kecewa dan Menyesalkan Veto Amerika Serikat terhadap Resolusi Gencatan Senjata PBB di Gaza

KABAR DPR – Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, merasa sangat kecewa dan menyesal atas veto Amerika Serikat terhadap Resolusi Gencatan Senjata Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kekerasan di Gaza Palestina pada Jumat (8/12/2023). Dengan adanya veto tersebut, meskipun resolusi tersebut disponsori oleh 102 negara termasuk Indonesia, DK PBB tidak berhasil menghasilkan resolusi.

“Kondisi di Gaza sangat memprihatinkan sehingga butuh intervensi kemanusiaan dari dunia. Fraksi PKS DPR sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan dalam mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza meskipun lebih dari 102 negara, termasuk Indonesia, ikut mensponsori resolusi tersebut,” ungkap Jazuli pada Sabtu (16/12/2023).

Ketika dunia sudah begitu pedih melihat kekejaman agresi Israel dan begitu banyaknya korban sipil yang jelas mengarah pada genosida, Jazuli Juwaini merasa heran bahwa AS justru ingin hal itu terus berlangsung.

“Lebih dari 18.000 korban jiwa dari rakyat Palestina, di mana lebih dari 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan 6.200 perempuan yang meninggal dunia. Pantas bagi kita untuk bertanya, di mana kemanusiaan AS? Di mana pembelaan hak asasi manusia yang selama ini dijunjung tinggi dan dijadikan agenda politik luar negeri global AS? Kita sangat kecewa bahwa AS telah kehilangan rasa kemanusiaannya di mata dunia,” ungkap Jazuli dengan rasa sedih.

Menurut Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP), apa yang dilakukan AS sangat ironis. Negara yang dikatakan sebagai kampium demokrasi dan membela hak asasi manusia justru memveto resolusi kemanusiaan untuk menghentikan perang dengan jumlah korban jiwa sipil yang begitu besar.

Korban di depan mata dunia terdiri dari anak-anak, perempuan, dan orang tua seolah tiada artinya bagi AS.

“Apa yang dilakukan AS dan negara-negara pendukung agresi tidak mencerminkan penghormatan terhadap Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang baru saja diperingati PBB sebagai hari HAM Dunia pada 10 Desember lalu,” tegas Jazuli.

Anggota DPR Dapil Banten ini tidak yakin bahwa veto AS mencerminkan pandangan politik mayoritas masyarakat AS. Sebaliknya, dirinya melihat veto ini sebagai kepentingan politik pemerintah AS di bawah Joe Biden yang mendukung tanpa pandang bulu segala tindakan yang dilakukan oleh Israel.

Jazuli Juwaini menyatakan bahwa dunia menyaksikan untuk kesekian kalinya bahwa AS secara gamblang menerapkan standar ganda dalam memandang masalah HAM dan kemanusiaan. Ia juga meyakini bahwa ketertiban dan perdamaian dunia tidak mungkin terwujud jika negara-negara, terutama yang memiliki kekuatan besar, terus menerapkan standar ganda.

“Kita tegaskan bahwa Indonesia tetap berada di belakang rakyat Palestina, membela hak hidup rakyat Palestina, dan berjuang agar Palestina merdeka dan berdaulat. Stop agresi. Stop genosida. Oleh karena itu, demi kemanusiaan dan HAM, gencatan senjata harus segera diwujudkan tanpa memedulikan veto AS,” pungkas Jazuli.

RELATED ARTICLES

Berita populer