Saturday, November 9, 2024
HomeBeritaBawaslu Kabupaten Mimika Memastikan Kejelasan Spesifikasi Surat Suara di Jombang

Bawaslu Kabupaten Mimika Memastikan Kejelasan Spesifikasi Surat Suara di Jombang

Ketua Bawaslu Kabupaten Mimika, Frans Wetipo, saat ditemui selesai pengawasan di percetakan di Jombang, Selasa (12/12/2023). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, datang ke Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kehadiran mereka untuk mengawasi proses pencetakan surat suara Pemilu 2024 yang dicetak di Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Selasa (12/12/2023).

Ketua Bawaslu Kabupaten Mimika, Frans Wetipo mengatakan, dari hasil pengawasan, pihaknya memastikan jika proses pencetakan sesuai dengan spesifikasi seperti yang diatur dalam PKPU Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perlengkapan Pemungutan Suara.

“Dalam rangka supervisi, terutama khusus untuk surat suara. Kami datang ke sini memastikan produksinya ini jalan atau tidak. Khusus untuk Kabupaten Mimika, ada enam dapil. Empat dapilnya sudah produksi, tinggal dua dapil. Dicetak di sini,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Bawaslu Kabupaten Mimika Faizal Tura menambahkan, kebutuhan surat suara Kabupaten Mimika pada Pemilu 2024 sebanyak 241.741 surat suara. Angka itu berdasarkan rumus jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yakni 236.995 ditambah 1.000 ditambah dua persen.

“Intinya di Jombang itu ada perusahaan yang menang tender untuk pencetakan surat suara, berita acara hasil sertifikat, kemudian C hasil. Ada lima jenis yang dicetak untuk kotak suara, bilik suara, tinta, perlengkapan pemungutan suara lainnya, itu dicetak di berbagai tempat di luar. Misalnya di Klaten, di Makassar, ada juga di daerah lain di Jawa Timur,” ungkapnya.

Faizal Tura menjelaskan, kebutuhan surat suara masih belum ada pendistribusian ke Mimika. Hal ini berbeda dengan perlengkapan pemungutan suara lainnya seperti kotak suara, bilik suara, tinta, maupun tali ties yang sudah tiba di Mimika.

“Rencananya secepatnya, paling lambat setelah diproduksi ini, mungkin sekitar dua sampai tiga hari sudah didistribusikan. Itu bertahap. Jadi nanti pakai kontainer, estimasi 10 sampai 15 hari tiba di Papua Tengah,” paparnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Gono Dwi Santoso
Editor: Mahrus Sholih

RELATED ARTICLES

Berita populer